Jakarta (ANTARA) – Hasil penelitian baru yang diterbitkan di PLOS ONE menunjukkan bahwa orang yang didiagnosis menderita diabetes tipe 2 sebelum usia 50 tahun mungkin menghadapi peningkatan risiko demensia.
Menurut keterangan Medical Daily, Kamis (21/11), dalam penelitian tersebut, peneliti menganalisis data dari Health and Retirement Study (2002-2016) yang diikuti 1.213 orang dewasa berusia 50 tahun ke atas penderita diabetes tipe 2 dari Amerika Serikat untuk memahami hubungan antara waktu dan timbulnya dini diabetes tipe 2 dengan risiko demensia.
Dengan menggunakan hasil tes darah, peneliti memastikan bahwa peserta tidak menderita demensia pada awal penelitian dan selama 14 tahun, 216 orang, atau 17,8% peserta, menderita demensia.
Hasil analisis juga menunjukkan bahwa diagnosis dini diabetes dapat meningkatkan risiko demensia.
Mereka yang didiagnosis menderita diabetes tipe 2 sebelum usia 50 tahun memiliki kemungkinan 1,9 kali lebih besar terkena demensia dibandingkan mereka yang didiagnosis pada usia 70 atau lebih.
Diagnosis diabetes tipe 2 pada usia 50 hingga 59 dan 60 hingga 69 tahun meningkatkan risiko demensia masing-masing sebesar 1,72 dan 1,7 kali.
Hasilnya juga menunjukkan bahwa setiap tahun sebelumnya seseorang didiagnosis menderita diabetes tipe 2, risiko terkena demensia meningkat sebesar 1,9%.
“Studi kami menunjukkan bahwa mungkin ada konsekuensi kognitif dari diabetes tipe 2 yang menyerang sejak dini, dan ini menunjukkan perlunya strategi pencegahan demensia yang mempertimbangkan diabetes dan obesitas,” kata Xiang Qi, penulis utama hasil studi tersebut. dalam siaran pers.
Studi ini tidak meneliti bagaimana waktu timbulnya diabetes meningkatkan risiko demensia, namun para peneliti menduga bahwa faktor-faktor seperti kadar gula darah tinggi, resistensi insulin, dan peradangan mungkin berkontribusi.
Mereka juga mengamati bahwa obesitas meningkatkan risiko demensia pada kasus diabetes yang didiagnosis sebelum usia 50 tahun, sehingga menunjukkan bahwa hal tersebut bisa menjadi faktor penyebab lainnya.
Penulis utama studi, Bei Wu, mengatakan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa orang yang didiagnosis menderita diabetes tipe 2 di usia paruh baya mungkin mengalami lebih banyak komplikasi pembuluh darah, kontrol gula darah yang buruk, dan resistensi insulin, yang semuanya merupakan faktor risiko kognitif.
“Penelitian kami menyoroti pentingnya usia seseorang pada saat diagnosis diabetes dan menunjukkan bahwa secara khusus memerangi obesitas – baik melalui diet dan olahraga, atau mungkin melalui pengobatan – mungkin berperan dalam mencegah demensia pada orang dewasa muda penderita diabetes,” kata Wu. .
Leave a Reply