JAKARTA (ANTARA) – Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu menyikapi pasangan calon, pendukung, tim sukses, dan partai politik yang menentang media, khususnya saat pemilu kepala daerah, alih-alih melakukan kekerasan terhadap pihak terkait hak-hak mereka. jurnalis.
“Pasangan calon, pendukung, tim sukses, dan partai politik yang menentang pemberitaan, mohon jangan menggunakan kekerasan terhadap jurnalis dan jurnalis yang bekerja. Tuntut dan gunakan hak Anda untuk merespons,” ujarnya di Jakarta, Kamis.”
Ninik mencatat, kekerasan berulang kali dialami jurnalis. Ia mengatakan, Dewan Pers terus menuntut agar hal tersebut tidak terjadi lagi, apalagi pada pemilukada saat ini.
“Sekali lagi, ketika melakukan pencarian informasi atau pekerjaan profesional, gunakan hak menjawab Anda, jangan melakukan kekerasan, tanpa hambatan, dan seterbuka mungkin terhadap akses.”
Selain itu, Ninik mengingatkan media untuk bekerja secara independen, tanpa mendukung salah satu paslon atau bahkan bergabung dengan tim sukses paslon.
“Teman-teman jurnalis saya juga tidak boleh menjadi bagian dari tim sukses. Kalau mereka bagian dari tim sukses, sebaiknya berhenti. Sebaliknya, selama Anda menjalankan profesi, Anda tidak boleh menjadi bagian dari tim sukses. Tidak boleh menjadi milik “di antara pasangan calon,” katanya.
Ia mengatakan, ia menerima sekitar 18 pengaduan terkait pemberitaan selama Pemilu 2024, yang seluruhnya telah diselesaikan.
Terkait kejadian kekerasan terhadap jurnalis, dia mengatakan kejadian serupa terakhir terjadi di Papua. Pria bersenjata itu melemparkan bom bensin di Papua, merusak kendaraan kantor media.
“Ini adalah bagian dari ancaman yang akan menghalangi teman saya untuk bekerja secara profesional. Yang tidak kalah penting, Dewan Pers menyerukan kepada aparat keamanan untuk segera mengusut tuntas berbagai metode kekerasan terhadap pekerjaan jurnalis.” .
Leave a Reply