Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

PLN kolaborasi pendanaan wujudkan target 75 GW pembangkit EBT 2040

Jakarta (ANTARA) – PT PLN (Persero) mengajak semua pihak untuk membantu penyediaan green finance guna membangun industri energi bersih yang berkelanjutan sejalan dengan rencana pemerintah meningkatkan kapasitas produksi EBT hingga 75 GW pada tahun 2040 untuk bekerja sama.

Evy Haryadi, Direktur Komunikasi dan Perencanaan PLN, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin, menegaskan, realisasi kebijakan energi baru dan energi terbarukan (EBT) memerlukan penanaman modal dan kerja sama pemangku kepentingan.

“Saat ini kami sedang mempersiapkan beberapa rencana penerapan gas sebagai target nol emisi pada tahun 2060. Salah satunya adalah rencana pembangunan jaringan sepanjang 70.000 kilometer yang akan mendistribusikan listrik ramah lingkungan tersebut ke lembaga-lembaga yang membutuhkan, namun hal ini.” Prosesnya memakan banyak waktu, sehingga dukungan “dari berbagai pihak sangat penting,” kata Evy. pada konferensi Bank Dunia COP29 di Baku, Azerbaijan pada akhir pekan.

Evy menegaskan, penggalangan dana dari perusahaan swasta dan lembaga internasional dapat menjadi salah satu cara penting untuk memenuhi kebutuhan investasi besar tersebut. Kolaborasi melalui program dukungan ramah lingkungan seperti obligasi ramah lingkungan dan pinjaman berkelanjutan dinilai penting untuk mendorong perkembangan kegiatan EBT di Indonesia.

Selain itu, Evy juga menjelaskan meski Indonesia kaya akan sumber daya EBT, namun tantangan regional menjadi kendalanya. Sebagian besar sumber daya EBT berlokasi di pulau-pulau terpencil, sedangkan pusat kebutuhan energi berlokasi di perkotaan.

“Kita menghadapi tantangan tersendiri karena negara kita terdiri dari banyak pulau. Beberapa pulau mempunyai sumber daya tetapi tidak memerlukan listrik, sementara pulau-pulau lain mempunyai kebutuhan tetapi sumber daya terbatas. Makanya kita perlu koneksi antar pulau dan membangun jalur komunikasi jangka panjang, kata Evy.

Evy juga menekankan pentingnya dukungan struktural yang berkelanjutan dan kolaborasi strategis untuk memastikan kelancaran transisi energi di Indonesia.

“Kami mengajak semua sektor, termasuk sektor swasta, lembaga keuangan, dan pemerintah, untuk bekerja sama mencapai tujuan ini. Pembiayaan ramah lingkungan dan kemitraan yang kuat akan menjadi kunci keberhasilan transisi energi Indonesia,” kata Evy.

Dalam sesi ini, Dementrios Papathanasiou, Direktur Energi dan Pembangunan Bank Dunia, mengapresiasi bahwa diperlukan upaya global dan kerja sama semua pihak untuk mendukung misi Indonesia mencapai transisi energi melalui pengembangan industri energi ramah lingkungan.

“Proyek ketenagalistrikan seperti PLN adalah kunci keberhasilan transisi energi di Indonesia. Diperlukan dukungan finansial dan operasional agar investasi bersih dapat terus tumbuh dan berkelanjutan,” kata Dementrios.

Valerie Levkov, Direktur Penasihat Energi, Mineral & Produktivitas Global di International Finance Corporation (IFC), menekankan bahwa peran sektor swasta dalam mendukung keuangan ramah lingkungan sangatlah penting.

Menurut Valerie, sektor swasta dapat memberikan akses terhadap pendanaan dan teknologi baru seperti penyimpanan energi skala besar. Dia menjelaskan pentingnya kemitraan publik-swasta. Sektor swasta dapat menjadi mitra yang efektif jika terdapat pengaturan yang memungkinkan pengembalian investasi yang sesuai.

“Di banyak negara, perusahaan swasta telah berhasil mengembangkan teknologi penyimpanan baterai untuk mendukung integrasi energi terbarukan ke dalam jaringan listrik. Namun, regulasi yang jelas dan transparansi sangat penting untuk menarik investor,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *