Jakarta (ANTARA) – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mempertimbangkan untuk melibatkan pemain dan asosiasi game dalam upaya pemberantasan perjudian online di Indonesia.
“Ini merupakan kontribusi yang baik, kerjasama dengan para pemain dan asosiasi permainan karena banyak sekali aplikasi judo yang hadir melalui permainan,” kata Meutya di Jakarta, Selasa.
Meutya mengatakan, taruhan online saat ini berkembang sangat pesat, mulai dari taruhan olahraga hingga permainan kasino virtual.
Kamuflase perjudian online dalam bentuk permainan juga tidak dapat dipungkiri dan seringkali menipu orang yang belum memahaminya.
Oleh karena itu, kerjasama dengan para pemain dan asosiasi game penting untuk mengedukasi masyarakat agar dapat mengetahui perbedaan antara game online yang menyenangkan dan mendidik serta perjudian online.
Prinsipnya, setiap hari kami bertemu dengan berbagai pemangku kepentingan agar kita bisa bersinergi untuk memerangi perjudian online, kata Meutya.
Selain bekerja sama dengan banyak komunitas untuk meningkatkan literasi digital, Kementerian Komunikasi dan Teknologi juga aktif memberantas perjudian online di ruang digital.
Total, sejak 20 Oktober hingga 18 November 2024, pemerintah memblokir 315.425 konten perjudian online.
Dengan rincian 290.984 di situs web dan IP, 13.365 konten di platform Meta, 6.755 di berbagi file, 2.711 di Google/YouTube, 1.450 melalui platform X, 119 konten di Telegram, 40 melalui Tiktok. Kemkomdigi juga menyediakan beberapa saluran bagi masyarakat untuk melaporkan konten negatif, termasuk judol. Diantaranya adalah Aduankonten.id yang juga menawarkan layanan WhatsApp di 0811-9224-545. Tersedia juga chatbot WA untuk menghentikan taruhan online di 0811-1001-5080.
Selain itu, portal Aduannomor.id dapat digunakan untuk melaporkan penyalahgunaan nomor ponsel untuk penipuan dan Cekrekening.id untuk melaporkan rekening bank atau e-wallet yang diduga terlibat tindak pidana.
Leave a Reply