Teheran (ANTARA) – Penasihat senior Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran, Ali Larijani, kembali menegaskan dukungan Republik Islam Iran terhadap semua keputusan yang diambil gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah.
Konflik di Lebanon selatan menunjukkan irasionalitas dan kegagalan rezim Israel, kata Ali Larijani dalam wawancara dengan Al Mayadeen, Sabtu pagi, dikutip IRNA.
Dalam keterangannya, Larijani mengatakan dirinya mendapat pesan langsung dari Pemimpin Tertinggi Ayatollah Sayyed Ali Khamenei kepada Presiden Suriah Bashar Assad dan Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri.
Pesan-pesan tersebut terutama menegaskan dukungan terhadap rakyat Suriah dan Lebanon, serta gerakan perlawanan, kata Larijani.
Larijani juga menegaskan, rancangan perjanjian gencatan senjata memuat pasal-pasal yang bisa menghasilkan kesepakatan, selama Amerika Serikat dan rezim Israel tidak melanggarnya.
“Hizbullah, dengan panglima yang bijaksana, memiliki rasionalitas politik yang matang,” kata Larijani.
Terkait kebijakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Larijani mengatakan Netanyahu bermimpi mengubah Timur Tengah, namun tidak cukup kuat untuk mewujudkannya karena ketergantungannya pada kekuatan Amerika Serikat.
“Terciptanya Timur Tengah baru tidak bisa dicapai oleh individu tertentu, namun oleh mereka yang berjuang di medan perang dan melawan musuh,” tambahnya.
Di bagian lain wawancaranya, ia meyakinkan bahwa kemenangan akan diraih karena aksi genosida Zionis di Jalur Gaza membuat penduduk di wilayah ini lebih tangguh dan kuat.
Memimpin delegasi, Larijani berangkat ke Damaskus pada Kamis, 14 November, untuk mengadakan pembicaraan dengan pejabat tertinggi Suriah.
Setelah itu, beliau mengunjungi Lebanon, bertemu dengan pejabat tinggi di negara Arab tersebut dan bertukar pandangan mengenai perkembangan terkini di wilayah tersebut.
Sumber: IRNA-OANA
Leave a Reply