Jakarta (Antara) – Menteri Ekonomi Kreatif Teku Rifki Harsya mengatakan permasalahan utama dalam pengembangan ekonomi kreatif adalah kuantitas dan kualitas sumber daya manusia ekonomi kreatif, serta kurangnya pemahaman akan pentingnya kekayaan intelektual. hak (HAKI) oleh pemangku kepentingan. ). )
Untuk itu, beberapa waktu lalu, pihaknya mendesak Kongo membuat regulasi yang mempercepat pengembangan ekosistem ekonomi kreatif, serta mendukung penambahan anggaran dan monitoring dan evaluasi.
“Pengembangan ekonomi kreatif berpotensi mendorong penciptaan lapangan kerja yang berkualitas dan berkelanjutan, serta promosi barang-barang kebutuhan pokok dan komersialisasi produk-produk kreatif dari bawah ke atas,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa. Baca Juga: Menteri Rifki Minta Pemimpin Daerah Ciptakan Layanan Ekonomi Kreatif “Kami yakin ekonomi kreatif adalah ‘mesin baru pembangunan’ menuju Indonesia emas pada tahun 2045,” kata Menteri Rifki.
Pada tahun 2011-2014, beliau mewawancarai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, dan membahas langkah-langkah strategis dan kooperatif untuk mengidentifikasi ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi.
“Kami membutuhkan dukungan Ibu Marie Elka yang telah memberikan kontribusi baik dalam penyusunan program tahun ini dan tahun-tahun berikutnya,” ujarnya. Baca juga: Wamenekraf: Kerja Sama Tingkatkan Potensi Merek Lokal dan Siap Bergotong Royong Untuk Bersama Mempromosikan Ekonomi Kreatif Sebagai Mesin Baru Pertumbuhan Ekonomi Nasional, kata Mari Elka Pangestu. Targetnya akan meningkat menjadi 8 persen pada tahun 2029.
Perwakilan Khusus Presiden Bidang Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Multilateral Mari Elka mendesak Kementerian Ekonomi Kreatif memperkuat koordinasi dengan kementerian/lembaga.
“Saya berharap ekonomi kreatif benar-benar bisa menjadi ‘mesin pertumbuhan baru’ menuju pertumbuhan ekonomi 8 persen dan Indonesia Emas 2045. Saya kira ekonomi kreatif adalah kekuatan Indonesia, potensinya luar biasa dan sumber dayanya tidak ada habisnya. tiada habisnya, ide dan gagasan bermunculan”, kata Mari Elka. Baca juga: Kementerian Ekonomi Kreatif bertemu dengan Satgas untuk membahas langkah penguatan sektor ekonomi kreatif. Baca juga: Semua pihak diajak untuk mendukung ekonomi kreatif sebagai mesin perekonomian yang baru
Leave a Reply