Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Kepala Bappenas paparkan hasil terkini capaian dan target pembangunan

JAKARTA (ANTARA) – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudi menyampaikan relevansi capaian indikator pembangunan tahun 2023 dengan tujuan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2020. -2024 (RPJMN) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2023. 2024

“Yang kami bagikan disini kepada teman-teman adalah awal tahun 2019, pencapaian tahun 2023 dan tujuan RPJMN (2020-2024) dan RKP (2024). Saat ini kami sedang mengevaluasi (hasil capaian pembangunan) dan berdasarkan evaluasi tersebut, kami berencana melaksanakan visi dan misi pemerintahan baru. “Apa yang kita kerjakan bersama ini merupakan kelanjutan dari pemerintahan-pemerintahan sebelumnya,” ujarnya saat menghadiri Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa.

Pertama, kemungkinan tidak seluruh indikator yang termasuk dalam kategori ekonomi akan tercapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Dari sisi pertumbuhan ekonomi, capaian tahun 2023 sebesar 5,05%, basis tahun 2019 sebesar 5,02%. Dalam RPJMN, target tahun 2020-2024 sebesar 6,2-6,5%, dan RKP tahun 2024 sebesar 5,3-5,7% yang berarti target tersebut diharapkan tercapai pada akhir tahun.

Diikuti oleh indeks pertumbuhan investasi dengan basis tahun 2019 sebesar 4-5 persen, pencapaian tahun 2023 sebesar 4,4 persen, dan target RPJMN sebesar 6,6-7 persen. Dan RKP di level 6,2-7 persen.

Industri manufaktur pada tahun 2019, pangsa nilai dasar sebesar 19,7 persen, capaian sebesar 18,67 persen, kemudian RPJMN sebesar 21 persen.

Begitu pula dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang angka dasarnya 5,23 persen mencapai 5,32 persen, RPJMN 3,6-4,3 persen, dan RKP 5-5,7 persen.

Selain itu, diharapkan juga tiga indikator kategori kepedulian sosial dapat menjadi sasaran dan satu indikator menjadi sasaran.

Nilai awal indikator tingkat kemiskinan sebesar 9,22%. Dengan capaian 9,36 persen, RPJMN 6-7 persen, dan RKP 6,5-7,5 persen. Indeks koefisien Gini pada baseline 0,38 mencapai 0,388, RPJMN 0,36–0,374 dan RKP 0,374–0,377.

Sedangkan untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM) nilai dasarnya sebesar 71,92%, tercapai 73,55%, RPJMN 75,54% dan RKP 73,99-74,02%.

Nilai Tukar Petani (NTP) mempunyai basis 100,90, mencapai 112,46, RPJMN 105 dan RKP 105-108 yang berarti tepat sasaran.

Untuk kategori energi dan pangan, terdapat dua indikator yang mencapai target, sedangkan indikator lainnya belum memenuhi ketentuan target.

Skor baseline pola makan yang diharapkan adalah 87,19, pencapaian 94,1, RPJMN 95,2, dan RKP 95,2 diharapkan sesuai target.

Ketersediaan beras diperkirakan di bawah target dengan baseline 38,4 juta ton mencapai 38,32 juta ton, RPJMN 46,8 juta ton, dan RKP 46,84 juta ton. Begitu pula dengan laju pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional yang nilai baseline-nya sebesar 9,19%, namun capaiannya hanya 13,21%. Target RPJMN 23%. dan RKP sebesar 19,5 persen.

Dari sisi penurunan emisi gas rumah kaca (GRK), target tercapai pada baseline sebesar 24,92%, dan pada tahun 2022 – 27,82%, sedangkan RPJMN dan RKP masing-masing sebesar 27,27%.

Terakhir, terdapat dua indikator yang memenuhi target dan sisanya tidak memenuhi target pada kategori sumber daya manusia.

Dua indikator yang tercapai sesuai sasaran adalah rata-rata lama sekolah penduduk di atas 16 tahun, baseline 8,75 tahun, prestasi 9,13 tahun, RPJMN 9,18 tahun dan RKP 9,29%.

Lalu yakni angka kematian ibu (MMR) per 100.000. Angka kelahiran, nilai dasar tahun 2015 ditetapkan sebesar 305, capaian tahun 2020 sebesar 189, kemudian RPJMN dan RKP sebesar 183 per 100 ribu. kelahiran.

Di sisi lain, dua indikator lain yang kemungkinan belum mencapai target adalah Angka Partisipasi Total Pendidikan Tinggi (IPT) pada baseline sebesar 30,28%, Pencapaian sebesar 31,45%, RPJMN sebesar 37,63% dan RKP sebesar 32,28%. Selanjutnya angka kejadian stunting (pendek dan sangat pendek) pada balita sebesar 27,67% pada baseline, 21,5% pada jangkauan, dan masing-masing 14% pada RPJMN dan RKP.

“Ini merupakan penilaian atas prestasi yang kami catat. “Semua yang kami sampaikan tadi sudah kami cantumkan dalam rangkuman evaluasi kinerja RPJMN 2020-2024. Ini merupakan program kinerja makro dan pengembangan yang disiapkan rekan-rekan kita,” kata Kepala Bapenas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *