Jakarta (ANTARA) – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan restrukturisasi BUMN Karya atau penggabungan perusahaan konstruksi dan infrastruktur tidak akan mengganggu tugas dan program pemerintah.
“Ini hanya sebagian dari restrukturisasi, tidak mengganggu tugas dan percepatan,” kata Erick di kantor pelayanan BUMN di Jakarta, Jumat.
Erick mengatakan, restrukturisasi atau merger ke depannya tidak akan menjadi masalah bagi proyek-proyek yang sudah berjalan.
Penggabungan tersebut akan membuat kerja BUMN Karya lebih efisien dan sehat secara finansial.
“Tim kami bekerja keras untuk memastikan BUMN Karya sehat dan kami memastikan efisiensi,” ujarnya.
Tujuh perusahaan buruh yang akan dilebur menjadi tiga BUMN adalah PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita (Persero), PT PP (Persero), PT Wijaya Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Adhi Karya ( Persero) dan PT Nindya Karya (Persero).
Selain itu, pengurangan BUMN ini akan mendukung tujuan percepatan program swasembada pangan, energi, dan terkait.
Menurutnya, infrastruktur menjadi salah satu kunci keberhasilan program swasembada karena mampu menekan seluruh biaya logistik di pelabuhan, bandara, jalan tol, dan jalan lainnya di daerah.
Tak hanya itu, Kementerian BUMN juga akan melanjutkan program pembersihan di BUMN Karya sebagai bentuk komitmen menciptakan tata kelola perusahaan yang baik.
Sebelumnya, Erick Thohir dan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hangodo melakukan pertemuan membahas infrastruktur yang menjadi kunci penting mencapai swasembada pangan dan energi.
Erick menyampaikan pentingnya infrastruktur dalam mendukung swasembada pangan dan aliran energi selanjutnya sesuai rencana pemerintah.
Bersama Dody, ia mengevaluasi area produksi seperti area peternakan atau gudang agar kedepannya bisa lebih optimal.
Erick berharap sinergi Kementerian BUMN dan PU mampu mempercepat pembangunan infrastruktur untuk mencapai swasembada pangan, energi, dan konektivitas berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan visi besar Presiden Prabowo tentang kemajuan ekonomi Indonesia.
Leave a Reply