Jakarta (Antara) – Analis Kebijakan Publik dan Direktur Eksekutif NARAS Institute, Achmad Nur Hidayat, percaya bahwa perjudian online, atau perjudian online (Judol), saat ini menjadi perhatian utama di Indonesia, dan pemilik buku hanya berguna tetapi mereka dapat menghancurkan stabilitasnya negara.
Kegiatan ilegal ini memengaruhi kondisi sosial tetapi merupakan ancaman serius bagi rumah, pekerjaan, dan sektor ekonomi lainnya.
“Ada beberapa kelompok yang mendapat manfaat besar dari ini, terutama para akuntan, tidak ada dari mereka yang ditangkap oleh hukum, tetapi konsekuensi negatif akan ditanggung oleh masyarakat umum,” kata Achmad pada saat Antara menghubungi. Jakarta, Jumat.
Menurut laporan Pusat Transaksi dan Pelaporan Keuangan (PPATK), kegiatan perjudian online meningkat sebesar 237,48 persen pada paruh pertama tahun 2024. Pada paruh pertama 2024, tingkat konversi perjudian online direkam. 174 triliun IDR. Jadi, pada kuartal ketiga 2024, jumlah transaksi perjudian online mencapai IDR 283 triliun.
Sementara itu, Achman mengatakan, 80 persen dari 4,4 juta penjudi online berasal dari kelas menengah, kelompok yang paling rentan.
Uang yang digunakan untuk perjudian tidak menghasilkan barang atau jasa, tetapi mengalir ke luar negeri, karena sebagian besar platform perjudian dikendalikan oleh entitas asing. Ini mengarah pada valuta asing yang mengancam stabilitas ekonomi negara.
Uang yang harus digunakan untuk kebutuhan dasar, pendidikan atau investasi keluarga terbuang sia -sia. Hal ini menyebabkan daya beli yang lebih rendah, terutama di antara orang-orang berpenghasilan rendah.
Dampak perjudian online tidak berhenti pada perekonomian, tetapi juga meluas ke stabilitas dan produktivitas rumah tangga. Achmad menjelaskan bahwa banyak keluarga telah jatuh ke dalam hutang karena kecanduan mereka pada perjudian online. Ini memiliki efek pengganda negatif di tempat lain, terutama dalam produktivitas karyawan.
“Dalam banyak kasus, ini menyebabkan kerugian, berkurangnya produktivitas dan konflik di lingkungan kerja.” Ketika masalah ini terjadi, perusahaan dari berbagai industri juga merasakan efeknya, dalam bentuk pengurangan pekerjaan administrasi dan peningkatan biaya sosial, ” jelasnya.
Situasi ini juga mempengaruhi sektor perbankan, seperti peningkatan hutang buruk, dan perusahaan dipaksa untuk menanggung biaya sosial karena produktivitas yang rendah.
Selain itu, Achmad menekankan keragaman perjudian online. Target utama adalah kelas menengah ke bawah, yang memperburuk tantangan ekonomi saat ini.
“Ketika tingkat utama adalah kelas menengah, perbedaannya bahkan lebih besar. Kelompok ini sudah menghadapi berbagai tantangan ekonomi seperti inflasi, meningkatnya biaya kebutuhan dasar dan kesulitan dalam mengakses pendidikan yang berkualitas. “Perjudian online hanya memperburuk situasi mereka dan menciptakan jebakan kemiskinan yang sulit diatasi,” katanya.
Untuk menghilangkan situasi ini, Achmad menekankan perlunya pemerintah untuk memiliki pendekatan yang komprehensif. Penegakan hukum harus diperkuat terhadap operator perjudian online, termasuk platform hukum dan kerja sama internasional untuk menutup jaringan lintas batas. Namun, menurutnya, petugas penegak hukum saja tidak cukup. Pemerintah juga harus meningkatkan melek keuangan rakyat.
“Banyak penjudi internet ketahuan tidak menyadari masalah keuangan yang mereka hadapi.” Program literasi keuangan harus menjadi menarik dan mudah dimengerti sehingga orang dapat menghindari jebakan perjudian online dan meningkatkan kesadaran mereka tentang pentingnya manajemen keuangan yang bijaksana. “
Pemerintah juga harus memberikan peluang ekonomi yang efektif seperti program pemberdayaan perusahaan kecil dan menengah (UKM) dan program pemberdayaan ketenagakerjaan.
“Ini adalah satu -satunya cara Indonesia bisa keluar dari jebakan judi online yang berbahaya. “Jangan biarkan situasi ini terus tumbuh karena dampaknya terlalu besar untuk diabaikan,” kata Achmad.
Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Sosial Muhaimin Iskandar atau Chak Imin mengunjungi pasien yang meninggal karena perjudian online di Rumah Sakit Dokter pada hari Jumat (15/11). Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Antara Januari dan Oktober 2023, RSCM memperlakukan 172 orang dengan kecanduan judi internet dari rumah sakit rujukan di seluruh Indonesia. Kondisi pasien ini adalah salah satu alasan mengapa CAK IMIN menyebut perjudian online bencana nasional.
“Presiden Prabowo mengatakan kepada semua orang untuk waspada dalam perang melawan perjudian online,” kata Muhaimin Iskandar.
Leave a Reply