Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Kemenhub meningkatkan konektivitas antarpulau dukung swasembada daging

Jakarta (Antara) – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenbub) memperkuat konektivitas antar pulau untuk mendukung transportasi ternak guna mencapai swasembada daging di berbagai wilayah Indonesia.

Peran penting angkutan laut khususnya peternakan adalah menjaga stabilitas pasokan daging di seluruh Indonesia, kata Direktur Jenderal Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan dalam keterangannya di Jakarta. , Sabtu.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menggelar rapat koordinasi teknis pelaksanaan kewajiban pelayanan publik kapal pengangkut khusus ternak yang dilaksanakan pada 7-9 November 2024 di Bandung, Jawa Barat.

“Hal ini bertujuan untuk memperkuat konektivitas antar pulau untuk mendukung program kemandirian massal nasional menuju Indonesia maju,” ujarnya.

Hartanto berharap pertemuan tersebut dapat menghasilkan kebijakan-kebijakan yang baik untuk mendukung distribusi ternak yang efisien dan efektif.

Melalui kegiatan ini dilakukan penilaian dan diperoleh masukan dari pemangku kepentingan terkait.

Bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait, Kementerian Perhubungan menginginkan kapal-kapal khusus peternakan dapat melintasi jaringan rute yang telah ditetapkan dan memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat.

Diungkapkannya, angkutan sapi mengalami peningkatan dari satu kapal pada tahun 2015 menjadi enam kapal pada tahun 2023.

Program ini dimulai dari KM Camara Nusantara 1 yang pada tahun 2015 hanya mengangkut 353 ekor sapi. Namun berkat kerja keras dan komitmen, pada tahun 2023 jumlah angkutan hewan meningkat menjadi 31.321 ekor.

Padahal, hingga Oktober 2024, jumlah hewan yang diangkut mencapai 36.740 ekor, ujarnya.

Meski demikian, Hartanto mengakui masih ada kendala yang perlu diatasi, seperti lamanya waktu tunggu di pelabuhan sehingga mempengaruhi produktivitas kapal.

Dikatakannya, saat ini karena belum adanya izin muatan di pelabuhan tersebut, waktu tunggu muatan mencapai 8 hingga 10 hari sehingga target pelayaran kapal setiap tahunnya tidak terpenuhi.

“Ke depan, kami berharap seluruh organisasi dan operator terkait dapat berkomitmen mengikuti jadwal perjalanan untuk meningkatkan produktivitas,” tambahnya.

Dalam rakor tersebut, pihaknya juga menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah, operator, dan pemangku kepentingan lainnya untuk meningkatkan pelayanan transportasi laut khususnya peternakan.

“Kementerian Perhubungan berkomitmen untuk terus melanjutkan dan meningkatkan pelayanan angkutan ternak ini. Kami berharap semua pihak membantu memfasilitasi dan mendukung pelayanan tepat waktu di pelabuhan,” ujarnya.

Lebih lanjut Hartanto berharap melalui rapat koordinasi ini akan dihasilkan berbagai kontribusi dan solusi inovatif untuk mengatasi hambatan yang ada.

“Dengan komitmen bersama, kita dapat menciptakan sistem transportasi berkelanjutan yang manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat luas,” kata Hornto.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh perwakilan berbagai kementerian, pemerintah daerah serta operator transportasi laut dan penasihat khusus peternakan.

“Dengan diadakannya rakor teknis ini, Kementerian Perhubungan berharap dapat melanjutkan program swasembada daging nasional dan mewujudkan konektivitas antar pulau yang lebih baik,” kata Hartanto.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *