JAKARTA (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Selatan memberi peringatan kepada aparatur kota, kelurahan, dan kelurahan yang berada di wilayah rawan banjir untuk mengantisipasi hujan atau kemungkinan bencana lainnya. “Kami mewaspadai daerah rawan bencana di wilayah kami masing-masing,” kata Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin saat apel siaga bencana di halaman Kantor Wali Kota Jakarta Selatan. Munjirin menilai, jika permasalahan tersebut bisa diatasi secara langsung, maka aparat bisa segera melaksanakannya demi kepentingan masyarakat. Jadi ketika ada prakiraan cuaca, kita bisa melakukan antisipasi di lapangan untuk mengurangi dampaknya, ujarnya. Baca juga: Penanganan Banjir Jadi Perdebatan Ketiga di DPRD DKI. Kemudian harus ada peran serta masyarakat yang mempunyai inisiatif untuk turut serta menyelesaikan permasalahan akibat musim hujan.
“Permasalahan di daerah harus diselesaikan dengan cepat dan sistematis, dan tidak menunggu perintah,” ujarnya.
Ia kemudian menegaskan, permasalahan akibat hujan, antara lain lumpur, pohon tumbang, dan lain-lain, harus diatasi melalui kerja sama, integrasi, dan koordinasi antar seluruh jajaran terkait, baik personel maupun material dan infrastruktur. Oleh karena itu, pihaknya meminta agar para lurah dan lurah menjalankan peran penanggulangan bencana di tingkat RW dan RW dengan melakukan seleksi kombinasi yang melibatkan tiga pilar: ASN, Penyedia Pelayanan Perorangan Lainnya (PJLP), dan pihak lainnya. . Baca juga: BPBD DKI Pasang EWS di 20 Lingkungan di Jaksel untuk Kurangi Bencana. Kepala Desa dan Kepala Desa Sangkat kemudian berkoordinasi dengan Dinas Jalan untuk memeriksa dan memastikan pengoperasian pompa di terowongan (kereta bawah tanah). . “Periksa kondisi pompa. Periksa kabel apakah ada kerusakan.”
Rapat tersebut dihadiri oleh 652 anggota staf. Usai penindakan tersebut, Wali Kota dan jajarannya meninjau kesiapan sarana dan prasarana kesiapsiagaan bencana yang dilakukan sejumlah Kelompok Kerja Daerah (UKPD) terkait.
Leave a Reply