Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Dubes Gerritsen: Repatriasi perkuat kerja sama budaya RI-Belanda

JAKARTA (ANTARA) – Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia Marc Gerritsen menegaskan, salah satu hikmah yang bisa dipetik dari pulangnya artefak budaya Indonesia dari negeri ini adalah memperkuat kerja sama budaya bilateral, khususnya di bidang arkeologi dan museum. . .

“Repatriasi sangat penting dan membuka peluang bagi peneliti untuk berkolaborasi di bidang lain, seperti pertukaran budaya dan presentasi hasil penelitian,” kata Gerritsen kepada ANTARA di Jakarta dalam wawancara eksklusif. , Senin.

Ia mengatakan kerja sama tersebut merupakan hasil interaksi jangka panjang antara peneliti kedua negara untuk mempelajari dan memutuskan artefak Indonesia mana di Belanda yang sebaiknya dikembalikan.

Kerja sama repatriasi akan meningkatkan kapasitas peneliti dan profesional museum dari kedua negara. Selain itu, Indonesia dan Belanda berkomitmen untuk memastikan “museum Belanda belajar dari museum Indonesia dan sebaliknya,” kata Dubes Belanda.

Oleh karena itu, Gerritsen menegaskan komitmen pemerintah Belanda untuk segera melakukan repatriasi artefak budaya Indonesia yang tersimpan di Tanah Air, apalagi proses repatriasi sejauh ini telah berhasil dilakukan dalam beberapa gelombang.

Selain itu, pemahaman sejarah kedua negara yang telah terjalin selama berabad-abad, menjadi bibit berkembangnya karya-karya seni baru di berbagai bidang, misalnya saja di bidang seni pertunjukan dan arsitektur. kali.

“Hal ini terlihat pada gaya arsitektur ‘Amsterdam School’,” kata Gerritsen menyoroti gaya arsitektur yang berkembang di Belanda pada dekade 1910-1930.

Dubes menyampaikan kesediaannya untuk berkolaborasi dengan Menteri Kebudayaan Fadli Jon untuk memajukan kerja sama kebudayaan bilateral, khususnya dalam isu repatriasi artefak budaya.

Pada gelombang repatriasi terakhir pada Oktober 2024, Pemerintah Kerajaan Belanda memulangkan 288 benda bernilai budaya Indonesia yang berada di Belanda sejak masa kolonial berdasarkan rekomendasi Komite Koleksi Kolonial Belanda.

Peninggalan budaya yang dipulangkan tersebut antara lain adalah 284 peninggalan sejarah Puputan Badang yang dibawa kembali oleh pasukan kolonial Belanda setelah penaklukan kerajaan Badang dan Tabanan di Bali pada tahun 1906, serta empat buah patung Hindu-Buddha dari Pulau Jawa.

Pemulangan peninggalan budaya ini merupakan yang kedua setelah Indonesia memulangkan peninggalan budaya dari Belanda pada pertengahan tahun 2023.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *