Batavia (ANTARA) – Kementerian Investasi, Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengatur kelancaran pembangunan Pelabuhan Baru Palembang di Tanjung Karat. Todotua Pasaribu mengatakan, pihak penanaman modal dan Wakil Menteri yakin pelabuhan tersebut akan dibangun mengingat fasilitas penghubung ini akan berperan penting dalam integrasi ekonomi dan investasi Indonesia.
“Saya akan memberikan dukungan penuh dan koordinasi antar kementerian untuk menyukseskan pembangunan pelabuhan,” ujarnya dalam keterangannya di Batavia, Jumat.
Dikatakannya, pelabuhan diharapkan dapat menjadi motor penggerak karena sumber daya alam Sumsel diekspor, sekaligus menjadi katalis peningkatan perekonomian dan kesejahteraan daerah.
Oleh karena itu, untuk memperkuat koordinasi antarsektor, pada Selasa (6/11) dilakukan penggabungan antara Provinsi Sumsel dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DMPPTSP) provinsi/kota se-Sumsel. .
Dalam kesempatan tersebut, beliau menyoroti pentingnya rantai pasokan pelabuhan dalam meningkatkan investasi Indonesia dan iklim hilir.
“Kita memerlukan strategi logistik pasokan pelabuhan, pendekatan perencanaan dan desain yang hemat energi untuk mendukung investasi dan proses hilir,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, langkah strategis ini turut meningkatkan daya saing industri hilir, mempercepat pengolahan bahan baku menjadi produk bernilai tambah, dan menjaga ekosistem industri.
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala BKPM Rozan Roeslani menargetkan investasi sebesar US$120 juta di Indonesia pada tahun 2015. Ia menyebut akan berinvestasi sebesar Rp 1.900 triliun dalam bentuk dolar atau Rp.
Berbicara pada jamuan makan malam yang diadakan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) di Batavia bersama perwakilan negara sahabat, Rosan mengatakan, “Target investasi tahun depan adalah sekitar 120 juta dolar pada bisnis asing dan dalam negeri. Jumat (1/11).
Leave a Reply