Washington (ANTARA) – Departemen Luar Negeri AS pada Senin menolak mengomentari kematian Fethullah Gulen, pemimpin Organisasi Teroris Fethullah (FETO).
“Saya tidak akan mengomentari hal-hal yang berkaitan dengan orang-orang yang tinggal di Amerika Serikat. Jadi saya sudah melihat laporannya, tapi saya tidak bisa memberikan informasi apa pun,” kata Wakil Juru Bicara Vedant Patel menjawab pertanyaan wartawan Anadolu.
Sebelumnya, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby tidak menjawab apa pun saat ini ketika ditanya tentang kematian Gulen.
Gulen yang berusia 83 tahun meninggal di gereja St. Padang rumput di negara bagian Pennsylvania, AS.
Anadolu memperoleh gambar kamar 251, tempat Gulen dirawat sebelum kematiannya.
Rekaman menunjukkan bahwa tempat itu baru saja dikosongkan dan dibersihkan. Staf rumah sakit mengatakan bahwa hingga saat ini, hanya sedikit pengunjung yang datang untuk memeriksa perawatannya.
Jenazahnya dilaporkan dibawa ke kamar mayat rumah sakit, yang tidak dibuka untuk umum. Menteri Luar Negeri Hakan Fidan mengatakan pada hari Senin bahwa intelijen Turki telah mengkonfirmasi kematian Gulen.
Gulen tinggal di Pennsylvania, dan kepemimpinan Turki telah lama meminta ekstradisinya, namun pengadilan AS menolak permintaan tersebut.
Dia mengatur kudeta yang gagal pada 15 Juli 2016 di Turki, yang menyebabkan 252 orang tewas dan 2.734 luka-luka.
Pemerintah Turki juga menuduh FETO berada di balik kampanye yang sedang berlangsung untuk menggulingkan pemerintah dengan menyusup ke lembaga-lembaga Turki, termasuk militer, polisi, dan peradilan.
Sumber: Anadolu
Leave a Reply