Jakarta (ANTARA) – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pihaknya membahas langkah ke depan yang akan diambil pemerintah untuk menyelamatkan perusahaan terbesar asal Indonesia, PT Sri Rejeki Isman (Sritex), dengan menggunakan dua kemungkinan.
Menperin mengatakan di Jakarta, Senin, ada dua kemungkinan, yakni kapan kasasi dikeluarkan Sritex, dan pilihan kapan kasasi ditolak.
“Dua peluang ini, komitmen pemerintah sama, yaitu cara menyelamatkan buruh, bagaimana perusahaan tetap beroperasi, produksi tetap dilanjutkan, tapi belum sampai. opsi kasasi kalah yang artinya “Nanti ada langkah lain,” ujarnya.
Menurut Menperin, kini langkah tersebut harus segera diambil, untuk memastikan perusahaan TPT tetap berproduksi dan bisa mengirimkan produknya ke pelanggan luar negeri.
“Masih diproduksi, tapi produknya tidak bisa keluar pabrik, juga tidak bisa keluar kawasan berikat, ini yang bisa dipastikan oleh pemerintah, dalam hal ini Bea Cukai, barangnya bisa keluar, bisa diekspor, katanya. dikatakan.
Selain itu, ia berharap dengan bangkrutnya salah satu perusahaan tekstil di Asia Tenggara, ia bisa mendapatkan posisi yang kuat dalam bertemu dengan para kreditor, mengingat Sritex memiliki komitmen yang tinggi untuk menyelesaikan permasalahan yang kontroversial.
Saya kira saya sudah melihat komitmen mereka tinggi dan mampu memenuhi kesepakatan homologasi, ujarnya.
Sebelumnya, pada Rabu (23/10), Pengadilan Niaga Semarang menyatakan PT Sri Rejeki Isman (Sritex) pailit, setelah mengajukan permohonan salah satu kreditur perusahaan tekstil tersebut.
Salah satu kreditur PT Sritex bernama PT Indo Bharat Rayon mengajukan permohonan pembatalan perdamaian sesuai dengan kesepakatan penundaan pembayaran utang hingga tahun 2022.
Permohonan pemohon sudah diajukan. Rencana perdamaian PKPU dibatalkan pada Januari 2022, kata Ketua Pengadilan Niaga Kota Semarang Haruno Patriadi di Semarang, Jawa Tengah.
Leave a Reply