Yerusalem (ANTARA) – Israel bersiap melancarkan “serangan besar-besaran” ke Iran sebagai respons atas serangan rudal balistik di Tel Aviv pada 1 Oktober, kata seorang pejabat Israel.
“Israel bersiap melancarkan serangan besar terhadap Iran, termasuk memperkuat pertahanannya untuk mengantisipasi potensi respons Iran,” kata pejabat yang tidak disebutkan namanya itu dalam sebuah pernyataan yang disiarkan Minggu malam oleh lembaga penyiaran publik KAN.
Namun sumber tersebut tidak merinci daftar sasaran yang bisa diserang Israel.
Sejak serangan Iran dilakukan sebagai pembalasan atas pembunuhan Hizbullah, para pemimpin Hamas, dan komandan Garda Revolusi, Israel telah melakukan konsultasi intensif dengan sekutu utamanya, Amerika Serikat, untuk menentukan target potensial dan kebutuhan pertahanan mereka untuk melawan pembalasan Iran.
Pada hari Sabtu, 19 Oktober, militer Israel mengatakan Amerika Serikat telah mengerahkan baterai pertahanan udara THAAD ke Israel, yang dirancang untuk mencegat rudal jarak jauh, untuk mengantisipasi serangan Iran.
Sebelum kedatangan THAAD, pertahanan udara Israel mengandalkan tiga sistem, yakni Arrow untuk mencegat rudal jarak jauh, David Slingshot untuk jarak menengah, dan Iron Dome untuk jarak pendek. Ketiga sistem tersebut akan mengalami kesulitan dalam mencegat banyak rudal Iran.
Media Israel berspekulasi bahwa serangan di masa depan terhadap Iran dapat menargetkan fasilitas minyak atau nuklir, di tengah kekhawatiran potensi perang regional dan Teheran telah berjanji untuk merespons dengan “keras” terhadap setiap serangan Israel.
Israel dan Iran adalah musuh lama dan saling menuduh melakukan serangan siber dan bentuk agresi lainnya selama bertahun-tahun.
Ancaman ini muncul ketika Israel terus melancarkan serangan brutal di Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan kelompok Palestina Hamas tahun lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Sejak itu, lebih dari 42.600 orang telah meninggal, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, dan hampir 99.800 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Serangan Israel telah membuat hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi, dalam konteks blokade permanen yang menyebabkan kekurangan makanan, air minum dan obat-obatan.
Israel menghadapi kasus genosida di hadapan Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.
Sumber: Anadolu
Leave a Reply