Jakarta (Antara) – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) optimistis dengan peluang pertumbuhan dari proyek perumahan 3 juta yang diusung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Peristiwa ini diharapkan dapat meningkatkan permintaan semen yang akan berkontribusi terhadap pertumbuhan operasional perusahaan, kata Sekretaris Perusahaan SIG Vita Mahreni dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Selain itu, Vita menambahkan, perseroan yakin industri semen dalam negeri mempunyai peluang yang baik, seiring dengan komitmen pemerintah untuk melanjutkan program Ibukota Nusantara (IKN) dan inisiatif strategis lainnya.
Sebagai produsen bahan konstruksi terkemuka di Indonesia, SIG siap mendukung pemerintah dalam menyukseskan proyek pembangunan dengan menyediakan produk semen yang ramah lingkungan dan ramah lingkungan.
Misalnya, produk semen ramah lingkungan SIG, Precision Interlock Brick (PIB), dapat menjadi pilihan penting bagi pemerintah dan arsitek sebagai solusi membangun rumah yang efisien, fungsional, dan tahan gempa.
Penggunaan PIB juga mempercepat waktu pembangunan, terbukti dengan pembangunan shelter Type 36 ramah lingkungan di IKN dalam waktu 15 hari.
SIG terus fokus mempromosikan semen dan produk-produknya yang ramah lingkungan dan ramah lingkungan sebagai katalis pertumbuhan operasional.
“SIG juga siap bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk perbankan untuk membangun rumah yang sesuai dengan iklim dengan menggunakan uang bagi pembangun properti, serta memberikan uang (Kredit Pemilikan Rumah atau KPR) bagi masyarakat untuk memiliki rumah,” kata Vita. .
Vita menambahkan, kondisi industri semen dalam negeri kurang baik pada sembilan bulan pertama tahun 2024.
Situasi ini berdampak pada penurunan volume penjualan SIG, khususnya pada segmen semen berikat. Namun SIG mampu mempertahankan penjualan di segmen utama sehingga tumbuh 3 persen (year/year).
“Di tengah sulitnya situasi industri semen dalam negeri, SIG berhasil mempertahankan laba yang cukup baik. SIG mampu membukukan pendapatan sebesar Rp26,29 triliun dengan ABITDA sebesar Rp4,3 triliun dan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik saat ini sebesar Rp720 miliar,” kata Vita.
SIG juga mampu mencatatkan penurunan utang bersih sebesar 13,5 persen menjadi Rp 3,49 triliun per 30 September 2023.
Leave a Reply