Jakarta (Antara) – Direktur Utama PT Bank Pembangunan Dera Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) Yuddy Renaldi menyatakan portofolio berkelanjutan perseroan mencapai Rp 18,2 triliun pada September 2024.
“Bank BJB terus mengedepankan penerapan prinsip-prinsip ESG (Environmental, Social, dan Governance) dalam operasional bisnisnya,” kata Yaddi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan portofolio berkelanjutan adalah pembiayaan berbagai sektor ramah lingkungan, pembiayaan UMKM, dan transportasi ramah lingkungan.
Untuk memperkuat portofolio dan dana keberlanjutan perseroan, pihaknya berencana menerbitkan obligasi keberlanjutan senilai Rp 1 triliun pada kuartal keempat tahun ini.
Terkait pengembangan Kelompok Usaha Bank (KUB), Yaddy mengatakan, pihaknya mencatat kemajuan positif dalam kerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah Jambi (Bank Jambi) dan PT Maluku dan Bank Pembangunan Daerah Maluku Utara (Bank Maluku Malut).
Perusahaan mengharapkan kolaborasi grup ini dapat menghasilkan efisiensi operasional, khususnya dalam penggunaan teknologi bersama, yang memerlukan investasi besar untuk mendukung profitabilitas grup.
“Pelaksanaan KUB bersama BPD (Bank Pembangunan Daerah) lainnya di Indonesia merupakan upaya memperkuat kehadiran BPD dalam mendorong pertumbuhan perekonomian negara,” ujarnya.
Yuddi mengatakan, pembentukan KUB merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memperkuat posisi BPD di industri perbankan nasional.
“Hal terpenting yang harus dilakukan BPD adalah berkontribusi terhadap inovasi dan transformasi industri perbankan agar tetap relevan,” tambahnya.
Per September 2024, Bank BJB melaporkan total aset sebesar Rp 210 triliun, naik 17,1% year-on-year (yoy) dari Rp 179,3 triliun per September 2023.
Sementara itu, margin bunga bersih (NIM) perseroan tercatat sebesar 3,8% dengan tingkat kredit bermasalah (NPL) sebesar 1,53% yang ditopang coverage ratio di atas 100%. Rasio kecukupan modal (CAR) juga terjaga pada level 19,4 persen.
Leave a Reply