Jakarta (ANTARA) – Nahdlatul Ulama (NU) menunjuk Nusron Wahid sebagai Menteri Pertanian dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) di bawah kabinet merah putih Presiden Prabow Subiant. Pengumuman tersebut disampaikan Presiden Prabowo di Istana Merdeka Jakarta, Minggu malam (20/10) bersamaan dengan pengumuman menteri-menteri lain di Kabinet Merah Putih. Pada tahun 1998-2000, Nusron Wahid mulai menjabat sebagai Kepala Lembaga Penelitian dan Sumber Daya Manusia NU Jakarta, dan pada tahun yang sama ia mulai menjabat sebagai Kepala Lembaga Penelitian dan Sumber Daya Manusia Manajemen Industri NU Depok. Kemudian pada 2011-2016 menjabat sebagai Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor. Pria kelahiran Qudus, 13 Oktober 1973 ini juga merupakan politikus Partai Golongan Karya (Golkar) dan menjabat sebagai Koordinator Urusan Agama pada tahun 2004 hingga 2009. Ia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (RRC-RI) pada tahun 2004-2009, 2009-2014, 2019-2024, dan 2024-2024 dengan mobil Golkar. 2029. Ia bergerak menuju Senayan melalui daerah pemilihan Jawa Tengah II atau sekitar wilayah asalnya yang meliputi Kabupaten Demak, Kudus, dan Jepara. Pada tahun 2012 hingga 2019, ia juga menjabat sebagai Pengurus PB Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dan terjun ke dunia olahraga. Di masa mudanya, beliau pernah menjadi jurnalis di media bisnis Indonesia, pengajar di Universitas Indonesia, peneliti di Lembaga Pembangunan VI, dan pada tahun 1995-1999 menjadi ketua Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) pada tahun 1998. -2000. Kemudian pada tahun 2000 hingga 2001 menjadi ahli di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan pada tahun 2001 hingga 2022 menjadi ahli di Kementerian Keuangan dan Kementerian ATR/BPN Nusron Waheed. bekerja untuk pemerintah di bidang lahan pertanian dan penataan ruang untuk membantu penyelenggaraan pemerintahan negara. Nusron diberi mandat untuk mengelola program Pendaftaran Tanah Sistematis Komprehensif (PTSL) dan Program Sertifikat Tanah Elektronik di seluruh Indonesia. Selain investasi tambahan, keduanya akan membutuhkan banyak tenaga agar programnya efektif dan tepat sasaran. Program ini mencakup program sertifikasi tanah Ulayat yaitu. tanah masyarakat adat yang tidak diketahui kepemilikannya.
Tak hanya itu, Kementerian juga memiliki Satgas Anti Mafia Tanah yang dibentuk dengan empat pilar: Kementerian ATR/BPN, Kehakiman, Aparat Penegak Hukum, dan Pemerintah Daerah (Pemda).
Dengan tugas tersebut, Nusron Wahid diperintahkan untuk mencari, menangkap, dan menghukum secara adil para penjahat mafia yang merugikan masyarakat.
Melansir elhkpn.kpk.go.id, Nusron Vahid memiliki 17.534.956.944 berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Pegawai Administrasi Negara (LHKPN) yang diserahkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 27 Maret 2024, pada 27 Maret. , 2023, 2024, dia memiliki aset senilai dolar AS.
Properti tersebut terdiri dari 16 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Kudus, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Tangsel, dan Depok yang diyakini menghasilkan laba bersih sebesar $13,934,912,556.
Lalu empat unit kendaraan roda empat, Honda Hr-intry 2017 senilai 2019.000 TOYOTA POILED senilai 2019.000 Coyota ender, 2019.000 PERALATAN TERMASUK SATU. Harga 2023 Rp 546.377.000. Selanjutnya terdapat harta bergerak lainnya sebesar 397.610.000 dolar AS, surat berharga sebesar 546.887.634 dolar AS, serta uang dan harta sejenis sebesar 2.189.886.933 dolar AS. Nusron Wahid juga dilaporkan memiliki utang sebesar $1,680,717,179, sehingga kekayaan bersihnya sebesar $17,534,956,944. Baca Juga: Nusron Vahid Jadi Menteri ATR, Ossi Dermavan Jadi Wakil Menteri Baca juga: Calon Politik Golkar Nusron Vahid di Kabinet Prabow
Leave a Reply