Jakarta (Antara) – Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (CONI Pusat), Letjen TNI Pooran. Marciano Norman mengapresiasi upaya Pengurus Taekwondo Indonesia dalam meningkatkan kualitas wasit melalui International Referee Seminar (IRS) dan International Referee Refresher Course (IRRC).
International Referee Seminar (IRS) dan International Referee Refresher Course (IRRC) merupakan latihan di bawah naungan World Taekwondo yang akan dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 8 hingga 16 November. Pelatihan ini dibagi menjadi dua kategori: Kyorugi dari tanggal 8 hingga 11 November dan kemudian Poomsae dari tanggal 12 hingga 16 November.
“Kegiatan IRS dan IRRC sangat penting bagi keberhasilan olahraga Indonesia karena kita harus memiliki wasit yang berprestasi kelas dunia, bukan hanya pemain,” kata Ketua Umum Central Cone Marciano Norman dalam keterangannya, Jumat. pernyataan diterima di Jakarta.
Oleh karena itu, saya mengucapkan selamat kepada PBTI yang telah mendapatkan kepercayaan dunia internasional untuk menjadi tuan rumah kali ini, tambah Marciano Norman.
Seminar ini diikuti oleh 35 delegasi dari seluruh dunia dengan total peserta 298 orang, yakni 178 peserta seminar kategori Kyorugi dan 120 peserta kategori Poomsae.
Ke depan, Ketua Umum PBTI Letjen TNI Richard Taroli Horja Tampobolon berharap seminar ini bisa membuat Indonesia semakin tampil di kancah taekwondo internasional.
“Kami ingin menunjukkan keadaan Indonesia, kami tunjukkan dengan acara pembukaan (pameran seni rupa). Richard Turoli mengatakan: “Tujuan acara ini adalah untuk meningkatkan olahraga Taekwondo secara global, dengan mengusung tema Bhinneka Tunggal Ika. “
Leave a Reply