Jakarta (ANTARA) – Indonesia Seamless Tube (IST) mendukung pemenuhan kebutuhan pipa baja untuk industri migas yang mencapai 500.000 ton per tahun.
“Kehadiran IST sebagai pabrik pipa baja dalam negeri menunjang kebutuhan sektor migas dalam negeri yang kebutuhannya mencapai 500.000 ton per tahun,” kata CEO Inerco Global International Hendrik Kawilarang Luntung dalam keterangannya yang diterima di Jakarta pada hari Jumat. .
IST PT Artas Energi merupakan perusahaan patungan pipa (KSO) antara Petrogas dan Inerco Global International.
Hendrik menegaskan, pengoperasian IST merupakan upaya nyata menuju standar produksi terbaik dalam negeri.
“Kami investasi Rp 2,5 juta untuk meluncurkan pabrik ini. Ini bukan investasi kecil. Bagi kami, ini urusan publik. Kami berkomitmen untuk pengembangan proyek dan teknologi khusus,” kata Hendrik.
Berdasarkan informasi kapasitas IST sebagai pabrik pipa stainless steel terdapat batas produksi optimal sebesar 300.000 ton per tahun. Artinya, tingkat IST mampu memenuhi 60 persen kebutuhan pipa Indonesia.
Menurut Kementerian Perindustrian, IST memiliki pangsa pasar dalam negeri (TKDN) sebesar 43 persen. Hal ini menunjukkan komitmen yang tinggi terhadap prinsip TKDN di Indonesia.
Kabarnya, Hendrik juga menyebut alasan utama dibangunnya pabrik tersebut adalah inspirasi dari ayah Presiden Prabowo Subianto, khususnya kekayaan Soemitro Jojohadikoesomo dalam gagasan pengembangan dunia usaha Tanah Air.
“Saya terinspirasi dari Pak Kam (Soemitro Djojohadikoesoemo). Beliau dulu punya ide bernama Soemitro Plan. Saya mengusulkan pembukaan pabrik ini sebagai wujud ide Pak Kam,” cerita Hendrik.
Ia pun mengapresiasi pembangunan pabrik tersebut sangat sesuai dengan Astachita yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
Pabrik IST juga akan menciptakan lapangan kerja, transfer pengetahuan, menjadi tulang punggung industri negara, dan memperkuat sistem keamanan dengan mengurangi biaya produksi dan distribusi minyak dan gas.
Sebelumnya, Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faizol Riza meminta perusahaan pipa PT Artas Energi Petrogas dan PT Inerco bekerja sama dengan pemerintah melaksanakan pembangunan gas (jargas) guna mengurangi ketergantungan impor LPG dan memperkuat ketahanan pangan negara. pasokan gas alam. kuat.
“Saya pikir ini akan menjadi peluang besar bagi semua perusahaan pipa, terutama perusahaan seperti Indonesia Seamless Tube dan PT Inerco, untuk bekerja sama dengan pemerintah untuk mewujudkan gas yang telah dikonsep selama bertahun-tahun dan belum berakhir.” – kata Faizol.
Hal ini disampaikan Wakil Menteri Perindustrian pada Seminar dan Talkshow Indonesia Seamless Pipe Summit: Peluncuran Pabrik Pipa Pertama di Asia Tenggara di Jakarta.
“Ini suatu hal yang luar biasa, keberhasilan ini menjadi bukti nyata keterhubungan antara negara dengan para pengusaha yang mampu menghasilkan produk-produk dalam negeri yang bermutu, bermutu tinggi, dan mampu bersaing di pasar dunia,” kata Faisol.
Leave a Reply