Kuala Lumpur (ANTARA) – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Kuala Lumpur, Selasa, mengatakan KTT ASEAN 2025 istimewa karena untuk pertama kalinya akan melibatkan Gulf Cooperation Council (GCC) dan China.
Namun seperti kita ketahui, KTT ASEAN 2025 menjadi istimewa karena melibatkan GCC dan Tiongkok, kata Anwar.
Selain itu, menurutnya, akan ada konferensi internasional besar lainnya yang melibatkan pihak swasta dan organisasi lain seperti Fortune, World Economic Forum (WEF) dan Bloomberg.
“Dan ini akan menjadi pusat peluang kita di ASEAN dalam hal perdagangan dan investasi,” ujarnya saat menjawab pertanyaan anggota dewan pada sesi Dewan Rakyat yang dihadiri melalui internet.
Pada saat yang sama, ia mengatakan prioritas dan tujuan persiapan implementasi ASEAN 2025 adalah untuk menjadikan Malaysia sebagai negara yang menarik bagi investasi.
ASEAN berpenduduk sekitar 700 juta jiwa, dengan potensi ekonomi lebih dari US$2 triliun atau sekitar Rp31 kuadriliun, ujarnya.
Ia mengatakan kerja sama akan meningkat karena Malaysia sedang menjalani transformasi digital.
Selain itu, sudah ada Perjanjian Ekonomi Digital ASEAN, Perjanjian Perdagangan Bebas dengan mitra negosiasi termasuk Uni Eropa, dan jaringan energi ASEAN Energy Grid yang menurutnya akan memperkuat ekonomi energi mereka.
Dengan keikutsertaan Timor Leste yang ingin menjadi anggota ASEAN ke-11, kata dia, maka kekuatan ekonomi regional akan meningkat.
Oleh karena itu, menurut perkiraan kami pada tahun 2025, pertemuan tingkat menteri dan pertemuan puncak akan berbeda.
“Ini pertama kalinya ASEAN menjadi tuan rumah pertemuan yang dihadiri oleh sepuluh negara ASEAN dan GCC, antara lain Arab Saudi, UEA, Qatar, Bahrain, Kuwait, dan Tiongkok,” kata Anwar.
“Ini juga akan menjadi cerita bagi ASEAN untuk menjajaki wilayah baru, termasuk dunia Arab,” lanjutnya. Selain melanjutkan diskusi dengan mitra dialog seperti Tiongkok, Korea, Jepang, Australia, India, Uni Eropa, Selandia Baru, dan Amerika Serikat.
Leave a Reply