Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Menuju era penguatan fondasi transformasi pembangunan Indonesia

Jakarta (Antara) – Langkah tegas pertama dalam mewujudkan kerangka pembangunan nasional menuju “Indonesia Emas 2045” akan dimulai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (MPDMP) 2025-2029.

Hal ini merupakan tahap pertama dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) periode 2025-2045. Fase ini akan menjadi era transisi untuk memperkokoh landasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang bersatu, berdaulat, progresif, dan berkelanjutan dalam 20 tahun ke depan.

Sesuai jadwal, RPJMN 2025-2029 akan disahkan menjadi peraturan presiden (perpres) pada tahun 2025. Januari

Sejauh ini, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) telah menyelesaikan persiapan proyek teknis RPJMN yang difokuskan pada periode 2025-2045. Untuk inti RPJPN.

Perencanaan agenda 5 tahun ke depan dimulai pada tahun 2023. Aspirasi masyarakat untuk menyusun rencana teknis RPJMN Januari paling lambat Juni 2024.

Selain itu, proyek teknokratis RPJMN yang telah disusun kini tengah diintegrasikan pada tahun 2024-2029. Visi, Misi (astasita) dan Program Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subanto dan Gibran Rakabuming Raqa Tahun 2024. Maret-Desember

Fondasi reorganisasi akan diperkuat pada RPJPN tahap pertama 2025-2045 atau RPJMN periode 2025-2029. Hal ini mencakup transformasi sosial yang menekankan pada penyediaan layanan kesehatan dasar, pendidikan dan jaminan sosial. Kedua, transformasi perekonomian terkait pemanfaatan sumber daya alam yang diikuti dengan penelitian inovasi dan penguatan produktivitas tenaga kerja.

Ketiga, penguatan kelembagaan, peningkatan kualitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pemberdayaan masyarakat sipil antara lain reformasi administrasi.

Ada dua hal penting lainnya mengenai kepemimpinan dan kepemimpinan dalam membangun kekuatan pertahanan yang mampu melakukan deterrensi regional dan ketegasan diplomasi dengan ketahanan sosial budaya dan ekologi sebagai landasan supremasi hukum, stabilitas dan pembangunan Indonesia.

Pertumbuhan ekonomi dari sisi produksi yaitu tahun 2025-2029. Proyek teknokratis RPJMN mencakup beberapa tujuan secara makroekonomi. Industri pengolahan 5,8–7 persen, pertanian 3,5–4 persen, listrik 5,6–6,1 persen, konstruksi 6,4–6,7 persen, transportasi 7,4–8,6 persen, dunia usaha 5,2—5,6 persen, informasi dan komunikasi. (infokom) 7,8–8,5 persen, dan pertambangan 3,9–4,1 persen.

Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi didorong oleh konsumsi rumah tangga (RT), lembaga nirlaba yang melayani rumah tangga (LNPRT) 5,4-5,6 persen, konsumsi pemerintah 5-5,7 persen, pembentukan modal tetap umum (PMTB)/investasi 6. Angkanya 4-6,7 persen. persen, ekspor barang dan jasa 7,2-7,9 persen, impor barang dan jasa 7,4-8,3 persen.

Seluruh ambisi tersebut bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi rata-rata 5,6-6,1 persen.

Target lainnya termasuk pendapatan nasional bruto/PDB per kapita sebesar US$5.500 pada tahun 2025. Dari 7.400-7.670 dolar AS, kontribusi PDB maritim 8,1-9,1 persen, PDB industri manufaktur 20,9-21,9-23 persen, tingkat kemiskinan 6-7 persen. Pada 4,5–5 persen, indeks Gini dari 0,379–0,382 menjadi 0,372-0,375, maka kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDB) Indonesia Timur untuk data tahun 2022 sebesar 21,5 persen. 23,3 persen pada tahun 2029

Peringkat Global Power Index kemudian ditargetkan meningkat dari peringkat 34 pada peringkat awal tahun 2023. Indeks sumber daya manusia naik dari 0,54 pada tahun 2022 menjadi 29 pada tahun 2029. Menurut statistik, penurunan intensitas emisi gas rumah kaca dari 38,6 persen menjadi 0,61 persen. 62,37 persen pada tahun 2025.

Tujuan-tujuan ini merupakan tanggung jawab Bappen, pengambil keputusan, koordinator dan kelompok ahli dalam rencana pembangunan Indonesia, yang dapat “menciptakan” lingkungan yang dapat mempengaruhi masyarakat untuk mengubah pola perilaku dan kualitas hidup mereka.

Peran baru arsitek pembangunan nasional

“Setiap orang mempunyai waktunya dan setiap waktu adalah seorang laki-laki.” Pernyataan tersebut konon dilontarkan Sayyidina Ali bin Abi Thalib yang dikutip Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Manajer Bappen 2019-2024. Manoharap (Sertijb) Suharso dalam Prosesi Serah Terima.

Jabatan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPEN diserahkan kepada Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Racmat Pambudi yang akan memimpin masa jabatan 2024-2029.

Bagi Presiden Indonesia Prabowo Subanto, ini bukanlah sosok baru dalam bidang akademis. Pada tahun 2009, partai Gerindra mengusulkan untuk bergabung dengan Kabinet Indonesia Bersatu Bagian 2, namun akhirnya Gerindra memutuskan untuk tidak bergabung dengan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Beliau aktif di Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) pada tahun 2010 hingga 2015 sebagai Sekretaris Jenderal dan Wakil Sekretaris Jenderal bersama Prabowo Subanto, yang saat itu menjabat sebagai Presiden. Dia adalah Ketua Umum HKTI. Rachmat juga merupakan akademisi yang ikut menyusun Astasita (Delapan Misi Prabowo-Gibran Raqabuming Raa) di bawah bimbingan Burhanuddin Abdullah, Ketua Dewan Pakar Tim Ekspedisi Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.

Keahliannya di bidang pertanian, konsultasi pembangunan, dan agribisnis menjadi alasan logis mengapa Presiden mengangkatnya menjadi Kepala Bappenas.

Selain itu, Kepala Negara sendiri menargetkan swasembada pangan menjadi salah satu program prioritas Indonesia dalam 4-5 tahun ke depan. Artinya, program prioritas ini sesuai dengan kualifikasi khusus Rachmat Pambudi yang kini menjabat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional sebagai akademisi.

Dalam Astacita, pemerintah ingin meningkatkan program sentra produksi pangan berkelanjutan atau food estate, menciptakan setidaknya 4 juta hektar lahan pertanian baru, dan kemudian melaksanakan agenda reforma agraria untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Maka tingkatkan produktivitas pertanian dengan perbaikan infrastruktur untuk mendukung pertanian rakyat, teknologi pangan terintegrasi, mekanisasi pertanian, inovasi digital (digital farming) dan manajemen rantai nilai pertanian.

Berbagai tujuan tersebut tentunya memerlukan perencanaan yang matang oleh Bappenas.

Di bawah bimbingan guru besar di kampus yang dikenal dengan Universitas Pertanian itu, ia pernah menjadi pejabat struktural Kementerian Pertanian di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian (Menton) Bungaran Saragih, Ketua Dewan Pengawas Umum. Badan Urusan Logistik Perusahaan (Bulg) 2003-2007. Pada periode tersebut, Dewan Pakar Komite Pengawasan dan Pengawasan Pertanian (KP3I) Indonesia sangat mungkin melaksanakan rencana pembangunan swasembada pangan.

Tidak hanya mempersiapkan tahapan ketahanan pangan, namun juga mengawasi dan melaksanakannya pada tahun 2025-2029. Proyek RPJMN, yang akan mencakup berbagai program prioritas lainnya. Pada akhir rencana lima tahun ini, yaitu pada bulan Oktober-Desember 2025 tahun 2024, dilakukan penyesuaian rencana aksi pemerintah (RKP) dengan Peraturan Presiden dengan menyesuaikan RP sesuai dengan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBN).

“Beban” Rachat Pambudi akan ditanggung bersama Fabrian Alfanto Rudyard selaku Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas yang berpengalaman sebagai diplomat dan terlibat dalam urusan internasional. Sebab BAPEN bertugas menyelesaikan berbagai permasalahan dunia dan menghimpun konsensus mengenai permasalahan global dan juga merupakan pusat koordinasi penyelesaian permasalahan internasional tersebut.

Ada tempat bagi para pemikir. Ada tempat bagi kekuatan intelektual dari Indonesia. Jadi kalau ada masalah di penganggaran kita bilang akan kita kurangi, tapi ini hanya saatnya membuat anggaran dengan kemampuan pikiran. ,” kata Rahmat saat proses pengukuhan menjadi Menteri Pembangunan Nasional Pembina Yojana/Bappen.

Editor: Ahmad Janal M

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *