Batavia (Antara) – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) mengatakan pembangunan rumah tanggap bencana letusan Gunung Levotobi, NTT harus mengikutsertakan korban bencana yang akan menjadi calon warga. .
Selain hasil pendataan korban bencana yang akan ditemukan oleh Badan Penanggulangan Bencana (BNPB), komunikasi juga harus dilakukan dengan calon warga yang menjadi sasaran. Tidak ada kejadian yang rumahnya berada. dibiarkan kosong,” kata Ara. kata Batavia, Selasa.
Tujuannya untuk memastikan rumah yang dibangun layak untuk dihuni korban bencana.
Ara bersama Dirjen Perumahan Kementerian PKP Iwan Suprijanto melakukan pertemuan dengan Badan Perencanaan Nasional Mali (BNPB), Letjen TNI. TNI Suharyanto di kantor BNPB, Batavia.
Agar pembangunannya bisa segera dilakukan, Ara meminta agar pendataan segera dilakukan, sehingga bisa diketahui jumlah kavling dan rumah yang akan dibangun.
“Selanjutnya, biaya bangunan dan perkiraan isinya juga harus segera dipersiapkan. Pastikan bahan-bahan untuk membangun rumah tersebut sudah siap, sehingga besok bisa kita sampaikan dalam rapat Presiden; kata Ara.
Sementara itu, Suharyanto mengatakan dari hasil pendataan sementara sekitar 2.700 unit rumah yang akan dibangun akibat korban bencana yang akan berlokasi.
Hingga saat ini, bersama TNI/Polri dan pemerintah daerah masih mengumpulkan informasi mengenai kerusakan di lapangan.
“Sudah ada dua plot transformasi di Lakangkledang, kawasan Ulayat, Desa Nobo, Desa Konga (50 hektar) dan Kramak Kobasoma, Desa Kobasoma (50 hektar),” kata Letjen TNI. Jenderal Suharyanto
Sementara itu, Ivan Suprijanto mengatakan untuk membangun rumah bagi korban bencana kini telah tersedia teknologi Rumah Instan Sehat Sederhana (Risha) dan Rumah Sistem Panel Instan (Raspin) yang terbukti cepat dan tangguh.
“Kita sudah punya stok di katalog pengadaan barang dan jasa dan seluruh UMKM. Kita sudah siapkan rencana pembangunannya, kalau datanya bisa valid semua, kita akan mulai pembangunannya pertengahan Desember 2024 dan targetnya selesai April 2025. ” kata Evan.
Leave a Reply