Jakarta (ANTARA) – Menteri Imigrasi Fathah Sulaiman memastikan tidak ada program pemindahan orang dari luar wilayah Papua ke wilayah Papua. Sedangkan untuk wilayah Papua, jelasnya, Kementerian Imigrasi akan fokus pada program revitalisasi 10 wilayah migrasi di wilayah tersebut, khususnya empat wilayah sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). “Tidak ada perpindahan orang dari luar Papua ke Papua, saya ulangi, tidak ada perpindahan orang dari luar Papua ke Papua, jadi fokusnya adalah revitalisasi dan jika perlu fokus juga pada perpindahan lokal.” Sidang tertutup di Kantor Pusat Kementerian Pertanian pada hari Selasa. Lanjutnya, untuk wilayah Papua fokusnya pada migrasi lokal, yaitu perpindahan penduduk di wilayah Papua saja, sehingga tidak mendatangkan penduduk dari luar Papua. “Dari segi organisasi, tidak mungkin lagi menambah jumlah penduduk dari luar Papua ke Papua, sebelum syarat yang ditetapkan pemerintah setempat terpenuhi,” kata Fatah. Ia mengatakan, Kementerian Imigrasi saat ini fokus pada peningkatan keterampilan, pengetahuan, dan keterampilan, termasuk penguatan kepribadian para migran agar bisa bertindak agresif. “Pesan Presiden (Prabow Subianto) ke depan, para migran harus tangguh, dan tidak mengeluh dengan keadaan. Jadi peningkatan kapasitas migran juga akan menjadi tujuan utama kita ke depan,” ujarnya. Dalam kesempatan tersebut, Kementerian Imigrasi membuka peluang bagi investor lokal dan asing untuk membiayai program migrasi Indonesia, dengan keterbatasan pagu anggaran pada tahun 2025. Fatiha mengatakan, ke depan pembiayaannya akan menggunakan sistem pembiayaan bottom-up yang berbeda dari sebelumnya. pemerintahan yang menggunakan sistem top-down.
“Misalnya ada lahan, investornya berbeda-beda, misalnya investor luar yang butuh 10.000 hektar untuk menanam kakao. Nah, misalnya kalau petaninya dari pendatang, kita juga akan minta untuk hilirisasi pembukaannya,” kata Fatah. “Itu akan menjadi pabrik coklat, jadi tenaga kerjanya akan datang dari sana.”
Leave a Reply