Makassar (ANTARA) – PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sulawesi Selatan mengumumkan persentase produksi energi baru terbarukan (EBT) sistem ketenagalistrikan di Sulawesi Selatan tertinggi di Indonesia atau di atas rata-rata nasional.
Pembangkit ABT merupakan singkatan dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), kapasitas terpasangnya saat ini sebesar 851,3 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTB) memiliki kapasitas terpasang sebesar 144 MW, kata Man) PTPLN (Persero). ) Solosi Budiono Selatan di Makassar Senin.
Ia mengatakan, fakta tersebut menjadi tanda pentingnya proyek ini (BUMN) dalam membantu masyarakat setempat memanfaatkan energi bersih untuk Proyek Strategis Nasional (PSN).
Di lapangan
“Saat ini sudah banyak pulau di Sulsel yang menikmati energi bersih, yaitu pembangkit listrik tenaga surya (PLTS),” ujarnya.
Masyarakat Kabupaten Kepulauan Selyar, Pulau Kodangareng di Makassar, Pulau Tanamala, dan Pulau Tanaki di Kabupaten Takalar menikmati pemanfaatan PLTS di Sulawesi Selatan.
Selain PLTS, PLN juga memperkenalkan inovasi baru melalui SuperSUN yang merupakan inovasi PLN (Persero) yang menyediakan listrik ramah lingkungan hingga daerah terpencil melalui energi surya.
SuperSUN menggabungkan PV atap dengan sistem energi baterai mikro (BESS) dan pengukur arus bolak-balik.
“SuperSUN merupakan perangkat listrik yang kapasitas dayanya bervariasi, mulai dari 450 volt (VA), 900 VA hingga 1.300 MW,” ujarnya.
SuperSUN merupakan program peningkatan elektrifikasi dan elektrifikasi pedesaan yang merupakan bagian dari program Pemerintah dan PLN agar masyarakat dapat menikmati listrik secara merata.
Saat ini terdapat 344 unit SuperSUN yang tersebar di wilayah semenanjung Kabupaten Pangkep, Kabupaten Sinjai, Kabupaten Luwu Utara, dan Bulukumba.
SuperSUN sendiri merupakan pembangkit listrik yang dibangun anak bangsa dengan panel surya individual berkekuatan 900 Volt Ampere dan dikenakan biaya per kWh meter.
Sistem produksi ini terdiri dari panel PV berkapasitas 440 Wp – 700 Wp dan baterai berkapasitas 2 kWh. Listrik sendiri sangat penting dalam meningkatkan produktivitas masyarakat.
Hal itu dibenarkan salah satu penerima manfaat Pulau Kodangaring, Makassar, Jumaria.
“Dengan sinar matahari yang luar biasa ini, kami bisa menjual es Mambo untuk meningkatkan produksi dalam negeri,” ujarnya. Sebelumnya hanya listrik diesel yang digunakan untuk penerangan.
Contoh pemanfaatan cairan pendingin yang dilakukan SuperSUN adalah inovasi penggunaan energi listrik bagi keluarga di wilayah pesisir untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga. ANTARA/HO-PLN UID Lihat nomor
Leave a Reply