Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Serapan alokasi BBM KAI Daop 2 Bandung telah 71,45 persen

Bandung (ANTARA) – PT KAI Operasi Regional (Daop) 2 Bandung mengungkapkan alokasi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dari Badan Pengatur Bawah Minyak dan Gas Bumi (BPH) telah mencapai 71,45 persen dari kuota KAI Daop 2 Bandung Manajer Humas Ayep Hanapi menjelaskan, penggunaan BBM bersubsidi di kereta api diatur dengan perintah Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Republik Indonesia. 53/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2024 Tentang Perubahan Kedua Atas Perintah Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi No. Bentuk Kereta Api Penumpang dan Barang Umum Tahun 2024 Jenis minyak solar (gas oil) untuk sarana transportasi. Untuk “Kuota BBM Tenaga Surya (Gas Oil)” periode Januari-September 2024, sarana angkutan darat umum penumpang dan kereta api barang wilayah Daop 2 Bandung sebanyak 13.417 Kilo Liter (KL), yaitu sebesar 18.779 KL atau 71,45 persen dari ketentuan. Dicapai dengan kuota. Pernyataan Ayep disampaikan di Bandung, Jumat. Ipe mengatakan, subsidi kuota BBM untuk mengembangkan transportasi massal seperti kereta api sangat diperlukan seiring dengan upaya pemerintah meningkatkan mobilitas orang dan barang untuk menggerakkan roda perekonomian. “Perkeretaapian merupakan layanan transportasi massal yang memiliki banyak keunggulan seperti bebas kemacetan, hemat energi, pengurangan beban jalan, keselamatan tinggi, ramah lingkungan bagi penumpang dan barang. Oleh karena itu, dukungan semua orang adalah hal yang wajar. Pengembangannya memerlukan pemangku kepentingan dan salah satunya adalah adalah Dukungan kuota bahan bakar adalah dengan “mensubsidi angkutan kereta api.” Dan, kata Ayep, KAI untuk mendukung angkutan barang dan penumpang Pemerintah melalui Migas akan memanfaatkan alokasi bahan bakar bersubsidi secara optimal. “KAI akan terus bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait seperti BPH Migas memastikan penyaluran BBM bersubsidi berjalan lancar dan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan, sehingga baik. prinsip tata kelola ((GCG),” kata Ayep. KAI terus berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam mewujudkan transportasi kereta api berkelanjutan demi kepentingan masyarakat luas. “Koordinasi dengan BPH Migas merupakan salah satu upaya KAI dalam memberikan pelayanan optimal demi kelancaran transportasi. dukung operasional angkutan kereta api,” imbuh Ayep. Baca Juga: Serapan BBM bersubsidi KAI Daop 1 capai 71,23 persen di September Baca Juga: KAI Daop 9 ganti bantalan kayu dengan bantalan buatan demi menjaga alam Baca Juga: Kereta pengumpan ke 1 juta pelanggan jadi dilakukan hingga kuartal ketiga tahun 2024 akan berlalu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *