Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Pola tidur teratur berpengaruh baik terhadap perilaku dan sikap anak

Jakarta (ANTARA) – Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Journal of Developmental and Behavioral Pediatrics menunjukkan bahwa tidur yang teratur mempengaruhi perilaku dan pemikiran anak terhadap durasi dan kualitas tidur.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilansir Senin (11/11) dalam tayangan Medical Daily, anak-anak dengan jadwal tidur teratur dapat lebih mengontrol emosi dan perilakunya saat bekerja dengan orang lain atau saat sedang stres.

“Anak-anak yang memiliki waktu tidur teratur cenderung mampu mengatur perilaku dan emosinya. Sebaliknya, anak-anak yang memiliki waktu tidur teratur dan tidak teratur menunjukkan perhatian dan kontrol yang kurang,” kata pemimpin studi Adwoa Dadzie dalam siaran persnya.

Dalam studi baru ini, para peneliti menganalisis data tidur dan perilaku dari 143 anak usia enam tahun yang berpartisipasi dalam studi Penn State Intervention Nurses’ Early Childhood Development on Health Trajectories (INSIGHT).

Dengan menggunakan monitor yang dikenakan di pergelangan tangan, mereka mencatat berbagai aspek tidur anak-anak, termasuk waktu tidur, waktu bangun, interval tidur, kemampuan tidur, dan total waktu tidur.

Para peneliti juga memeriksa respons setiap anak terhadap gangguan tugas.

Dalam hal ini, pilihan anak diletakkan di dalam kotak bening yang terkunci dan anak diberikan satu set kunci, namun tidak ada satupun yang dapat digunakan untuk membuka kotak tersebut.

Para peneliti mengamati dan mencatat perilaku anak-anak, termasuk perilaku pengendalian diri seperti berbicara sendiri, mencoba menguji setiap kunci, serta tanda-tanda kebingungan atau kurangnya pengendalian diri.

Setelah empat menit, para peneliti kembali dengan membawa kunci yang dapat digunakan untuk membuka kotak dan memberikan anak tersebut akses ke mainan tersebut.

Dalam satu tugas, anak-anak diminta bekerja sama dengan orang tuanya dalam sebuah proyek kreatif sehingga peneliti dapat mengamati perilaku kooperatif mereka.

Interaksi positif seperti berbagi dan bekerja sama dipandang sebagai tanda perilaku prososial, sedangkan tindakan seperti merusak produk seni atau tidak mematuhi orang tua dicap sebagai antisosial.

Para peneliti mengatakan, hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan perbedaan waktu tidur anak setiap malamnya, orang miskin lebih mampu mengendalikan perilaku dan emosinya.

Anak yang waktu tidurnya sedikit bervariasi, misalnya hanya 20 menit, menunjukkan pengendalian diri yang lebih baik dibandingkan anak yang waktu tidurnya bervariasi 2 jam per minggu.

Para peneliti menyimpulkan bahwa temuan ini mendukung pentingnya konsistensi dalam meluangkan waktu untuk tidur dan bagaimana hal tersebut dapat memainkan peran yang lebih besar dalam kesehatan dan emosi anak-anak dibandingkan waktu dan kualitas tidur.

,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *