Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Pengamat: Di bawah Trump, Israel akan dapat dukungan lebih besar

Jakarta (Antara) – Jika Donald Trump memenangkan pemilihan presiden Amerika Serikat 2024, Israel akan mendapat lebih banyak dukungan untuk melakukan aksinya di wilayah pendudukan Palestina, kata analis hubungan internasional Andrea Abdul Rahman Azki.

Jelas Israel akan mendapat lebih banyak dukungan untuk kampanyenya tidak hanya pada isu Palestina, Gaza, Tepi Barat dan Hebron, tetapi juga pada isu Lebanon, Suriah, Irak, Iran, kata Andrea saat dihubungi ANTARA. Jakarta pada hari Rabu.

“…dan banyak negara yang dianggap musuh oleh Israel adalah seperti kampanye Netanyahu ketika mereka ingin menciptakan Israel Raya,” kata akademisi universitas Budi Luhur, menambahkan dan merujuk pada nama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Menurut Andrea, Trump berusaha mendapatkan kepercayaan dari senator dan politisi Amerika yang mendukung Yahudi.

Trump, menurut Andrea, berhadapan dengan politik Esther. Kebijakan ini pada intinya menyiratkan bahwa siapa pun yang mendukung atau terkait dengan kemerdekaan Palestina atau Hamas dianggap ekstremis dan digolongkan sebagai teroris atau pendukung terorisme.

“Ini sangat mengkhawatirkan bagi Trump,” katanya.

Penghitungan cepat oleh The Associated Press pada Rabu sore menunjukkan Donald Trump dari Partai Republik mengungguli Wakil Presiden Partai Demokrat Kamala Harris.

Trump memimpin dengan 51,2 persen suara dibandingkan Harris, yang memperoleh 47,4 persen suara, menurut penghitungan terbaru AP.

Hingga Rabu sore, Donald Trump selangkah lebih dekat untuk memenangkan pemilu presiden AS dengan meraih 248 electoral vote dibandingkan Harris yang hanya memperoleh 214 electoral vote. Kandidat presiden AS harus melampaui 270 suara elektoral untuk memenangkan pemilu.

Pada tanggal 5 November 2024, Amerika Serikat mengadakan pemilihan presiden dan kongres ke-60 untuk menentukan Presiden ke-47 dan Wakil Presiden ke-50.

Kamala Harris (60) menang sebagai kandidat Partai Demokrat setelah Presiden Joe Biden mengundurkan diri dari pencalonan.

Sementara itu, Donald Trump yang berusia 78 tahun mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga berturut-turut untuk mendapatkan kembali kendali Gedung Putih.

Dalam kampanye akhir, Kamala Harris berjanji untuk mengakhiri konflik di Gaza

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *