Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Kemenparekraf ajak pengusaha “travel” di Asia ke Jakarta hingga Bali

JAKARTA (ANTARA) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menawarkan wisata perkenalan atau familiarization trip (Kami merencanakan perjalanan keluarga. wilayah (Asselteng).

“Tujuan dari proyek Fam Trip ini adalah untuk mempertahankan kehadiran Indonesia sebagai destinasi utama di pasar luar negeri, khususnya di kawasan Asia Selatan dan Tengah,” kata Ni Made Ayu, Direktur Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Martini dalam sebuah pernyataan. . di Jakarta pada hari Rabu.

Pak Maid menyampaikan, kegiatan ini tercapai melalui rencana pemasaran bersama dan sinergi antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan pemangku kepentingan seperti Perwakilan Republik Indonesia (KBRI dan KJRI), industri perhotelan, perusahaan pariwisata, restoran, destinasi wisata, maskapai penerbangan, dan acara. Katanya, hal itu sudah dilakukan. Penyelenggara (EO) akan berpartisipasi sebagai mitra.

Famtrip ini diikuti oleh 38 orang dari agen perjalanan di India, Nepal, Bangladesh, Sri Lanka, dan Uzbekistan.

Pemudik Fam Trip dibagi menjadi tiga rombongan dan mengunjungi Jakarta-Bandung, Bintan, dan Yogyakarta pada 9-12 November 2024, disusul Bali pada 12-16 November 2024.

Rangkaian kegiatan Fam Trip diakhiri dengan pelaksanaan business Gathering/Tabletop sebagai ajang pertemuan perusahaan Aselten dan mitra pariwisata Indonesia.

Pak Maid menyampaikan, untuk menampilkan keberagaman produk pariwisata Indonesia, Kemenparekraf juga bekerja sama dengan berbagai perusahaan destinasi pariwisata, beberapa restoran, dan event organiser, salah satunya InJourney Destination Management yang saya jelaskan di sana adalah.

“Selain itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga bekerja sama dengan beberapa maskapai global dalam penyediaan tiket penerbangan internasional kepada peserta, dan Garuda Indonesia juga mendukung beberapa tiket penerbangan domestik,” kata Made.

Peserta fam trip dari beberapa negara di Asia Selatan dan Tengah berpose di depan tempat wisata di Indonesia. Acara tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). (Antara/HO/Kemenparekurah)

Perjalanan keluarga

Fam Trip yang tergabung dalam Jakarta Bandung Group mengawali perjalanan kami ke Jakarta dengan mengunjungi beberapa tempat wisata ibu kota, antara lain Monumen Nasional (Monas), Masjid Istiklal, dan Istana Kepresidenan Ta. Peserta akan diperkenalkan dengan kekayaan sejarah dan budaya.

Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Bandung dimana peserta berkesempatan mengunjungi Saung Angklung Ujo dan merasakan keunikan budaya lokal. Disana mereka menyaksikan pertunjukan Angklung yang sangat indah.

Peserta juga akan menjelajahi keindahan alam Kawah Putih, mengunjungi Museum Asia Afrika, dan mengikuti city tour dengan Bandros, bus wisata ikonik dengan rute menuju Alun-Alun Bandung yang bersejarah dan Jalan Braga yang pernah saya lakukan.

Di Pulau Bintan peserta akan menikmati keindahan alam yang eksotis. Mereka menjelajahi Gurun Busun dan Telaga Bir yang mempesona serta melanjutkan petualangan di Hutan Bakau Bintan.

Para tamu juga dapat menikmati aktivitas di Crystal Bay, laguna air asin buatan seluas 6,3 hektar yang merupakan kolam renang terbesar di Asia Tenggara, dan aktivitas olahraga air di Pantai Lagoi.

Selain itu, peserta melakukan audit di beberapa hotel dan resor mewah di wilayah tersebut untuk mempelajari layanan dan pengalaman terbaik di Bintan.

Yogyakarta dengan warisan budayanya pun tak menyia-nyiakan kesempatan menyambut para peserta family trip. Para peserta mengunjungi Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Candi Sewu yang dikelola oleh Injourney Destination Management.

Peserta juga merasakan sensasi berkeliling Merapi dengan bertualang menggunakan mobil jeep dan menikmati suasana khas Yogyakarta di sepanjang Jalan Malioboro.

Di Bali, peserta Fam Trip dibagi menjadi tiga kelompok dan menikmati beragam destinasi ikonik mulai dari Tanjung Benoa, Ubud dan Uluwatu hingga Nusa Penida.

Setiap rombongan akan disuguhi beragam aktivitas dan atraksi yang mencerminkan pesona Pulau Dewata, antara lain olahraga air di Tanjung Benoa, quad bike dan arung jeram di Ubud, serta pengalaman safari malam di Bali Safari & Marine Park.

Hingga September 2024, jumlah kunjungan wisatawan asal Asia Selatan dan Tengah sebanyak 598.899 orang, meningkat 21,52% dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

Pertumbuhan positif ini menegaskan bahwa pasar Asia Selatan dan Tengah mempunyai potensi besar bagi industri pariwisata Indonesia.

“Kegiatan seperti ini diharapkan dapat membuat Indonesia lebih sadar bagi perusahaan wisata outbound di pasar Asia Selatan dan Tengah untuk mengeksplorasi destinasi wisata Indonesia serta merekomendasikan dan menjual paket perjalanan kepada konsumen. Apalagi masih banyak destinasi wisata menarik yang patut dipromosikan kecuali Bali,. ” tambah Wisnu Sindutrisno, Direktur Pariwisata dan Pemasaran Pariwisata Daerah Kementerian Ekonomi Kreatif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *