Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

AS tolak upaya Israel membuat warga Palestina kelaparan

Linda Thomas Green, perwakilan khusus Amerika Serikat untuk PBB, mengatakan pada Selasa (29/10) bahwa Amerika menentang upaya Israel yang membuat warga sipil Palestina kelaparan dan menyerukan agar Israel menyelesaikan krisis kemanusiaan yang mengerikan di Jalur Gaza.

Pada pertemuan Dewan Keamanan PBB yang membahas masalah Timur Tengah, Thomas-Greenfield menganjurkan perubahan kebijakan Israel yang membuat rakyat Palestina kelaparan.

“AS menolak upaya Israel untuk membuat warga Palestina kelaparan di Jabaliya dan tempat lain, dan tindakan Israel harus sesuai dengan kata-kata Amerika.” Itu belum selesai,” ujarnya.

Dia mengatakan Amerika Serikat, khususnya di wilayah utara, harus mengizinkan Israel membawa makanan, obat-obatan, dan kebutuhan penting lainnya, serta melindungi anggota Badan Bantuan dan Pekerjaan Palestina PBB (UNWRA), yang mendistribusikan bantuan sebelum musim dingin.

Perwakilan AS menegaskan kembali kekhawatiran AS mengenai rancangan undang-undang parlemen Israel yang melarang badan-badan PBB.

Larangan tersebut akan mempengaruhi pekerjaan UNRWA di Gaza, Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur.

Pada hari Senin, 92 dari 120 anggota parlemen memberikan suara mendukung undang-undang tersebut dan 10 suara menentangnya.

Israel menyalahkan staf UNRWA atas serangan lintas batas pada 7 Oktober 2023 yang dilakukan kelompok perlawanan Palestina Hamas.

“Tidak dapat disangkal bahwa beberapa personel UNRWA terlibat dalam serangan 7 Oktober itu,” kata Thomas-Greenfield. “Namun, kita sekarang tahu bahwa tidak ada alternatif lain selain UNRWA dalam menyediakan makanan dan bantuan penyelamatan jiwa lainnya ke Gaza.”

Meskipun resolusi Dewan Keamanan PBB menyerukan gencatan senjata segera, pasukan Israel terus melakukan serangan tanpa henti di Gaza sejak serangan Hamas tahun lalu.

Menurut otoritas kesehatan setempat, lebih dari 43.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, terluka dan lebih dari 101.000 lainnya terluka.

Sumber: Anatolia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *