Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Mentan: Benih unggul dan pertanian modern penting untuk swasembada

Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya penggunaan benih berkualitas dan teknologi pertanian modern sebagai langkah utama mencapai swasembada pangan.

“Dengan pertanian modern, produktivitas bisa berlipat ganda dan biaya produksi bisa ditekan. Pemanenan secara tradisional membutuhkan 25 orang. “Satu orang bisa mengoperasikan mesin pemanen hanya dalam waktu 4 jam,” kata Amran dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Menurutnya, pertanian modern dapat melipatgandakan produktivitas dan menekan biaya produksi. Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan hasil panen secara efektif.

Amran menjelaskan, transformasi pertanian dari cara tradisional ke modern menjadi kunci keberhasilan pembukaan lahan sawah baru yang berdampak positif pada peningkatan produksi padi nasional. Teknologi seperti mekanisasi pertanian memungkinkan penghematan waktu dan tenaga dalam proses pemanenan.

Selain itu, penggunaan benih yang lebih beradaptasi dengan kondisi tanah merupakan bagian penting dari strategi ini. Misalnya saja penggunaan benih padi yang tahan terhadap air asin atau kondisi rawa yang disesuaikan dengan tantangan lingkungan setempat untuk menjamin hasil yang optimal.

“Kami melakukan pendekatan sesuai dengan kebutuhan alam. Gunakan benih bagus yang sudah beradaptasi dengan tanah. “Misalnya beras organik air asin yang tahan terhadap air asin bisa tahan terhadap kondisi asin,” kata Mendagri.

Selain aspek teknologi, Mentan juga menekankan peran sumber daya manusia khususnya generasi milenial dalam mewujudkan swasembada pangan.

Amran melihat bonus demografi merupakan potensi besar bagi pertanian Indonesia jika sektor tersebut dapat dikelola secara menguntungkan.

“Milenial perlu mengambil peran di sektor pertanian. Cara memasukkan mereka ke dalam pertanian adalah dengan menjadikan sektor pertanian menguntungkan. “Kalau untung ya menghasilkan,” ujarnya.

Setelah penerapannya, Kementerian Pertanian memprakarsai peraturan yang mendukung pertanian modern. Amran menegaskan keberhasilan swasembada pangan memerlukan kerja sama antar berbagai sektor.

Selain regulasi, kerja sama dengan pihak lain, termasuk pihak swasta, menjadi elemen penting. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa petani memiliki akses terhadap teknologi dan dukungan yang mereka butuhkan untuk meningkatkan produktivitas mereka.

Mentan menyatakan, swasembada pangan akan sulit tercapai tanpa kerja sama dan dukungan berbagai pihak. Hal ini menunjukkan bahwa pertanian bukan merupakan tanggung jawab satu sektor saja, namun merupakan tugas kolektif demi kesejahteraan rakyat.

Kita tidak boleh egoisme sektoral, kita punya satu komando jika diperlukan. Pertanian tidak mungkin bisa swasembada tanpa kerja sama dengan departemen lain, kata Mentan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *