Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Menkomdigi dengarkan keluhan dari istri pencandu judi online

Jakarta (Antara) – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mendengar keluh kesah istri pecandu judi online saat mengunjungi Semper Barat di Jakarta Utara, Selasa.

“Jadi yang biasa kita lihat di media adalah terpaan ketertarikan, angka transaksi multi-triliun. Namun, ada cerita dibalik itu yang belum terungkap,” ujarnya.

Ibu rumah tangga yang menyatakan kepercayaannya kepada Menkominfo antara lain Noor (41), yang suaminya dipenjara karena perjudian online.

“Judi online, telepon seluler, TV semua kosong. Sampai pinjaman lunas,” kata Noor yang mengejar debt collector karena ulah suaminya.

Nur malu atas perbuatan suaminya, namun ia berusaha hidup dan memintanya bertobat.

Noor berusaha menjauhkan anak-anaknya yang kecil dan besar dari suaminya agar mereka tidak terpengaruh oleh kebiasaan buruknya.

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid berpose bersama ibu-ibu saat kegiatan literasi digital RPTRA Semper Barat di Silinsing, Jakarta Utara, Selasa (11/12/2024). (Antara/Livia Cristianti)

Sementara itu, Nani (44) mengatakan game online telah merusak pernikahannya.

Nani memutuskan untuk menceraikan suaminya yang terlilit hutang karena perjudian online dan menyalahgunakan informasi pribadinya untuk mendapatkan pinjaman, yang menurutnya awalnya digunakan untuk biaya bisnis namun akhirnya digunakan untuk berjudi.

“Alhamdulillah saya dan Dedek (putranya) masih bisa hidup, bersyukur, tapi pesan saya, judi itu buruk. Sebelum berpisah, kalau main, dia bisa lupa semuanya,” kata Nani.

Kisah India (25) pun tak kalah pentingnya. Ibu muda ini harus menghadapi masalah keuangan keluarga, dan putranya kehilangan kasih sayang ayahnya karena perjudian online.

Indri mengatakan suaminya terlibat perjudian online karena berteman dengan orang yang salah.

“Saya lihat anak-anak saya, saya jalani, karena saya orang tua, Pak Menteri, tolong hilangkan game online, karena itu semua menyesatkan, karena bukan hanya perempuan, anak-anak saja yang jadi korban, cukup sudah Bu,” ujarnya. .

Meutya memilih Jakarta Utara sebagai perjalanan bisnis keduanya karena biaya operasional game online di kota ini relatif mahal.

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat 10 kecamatan dengan jumlah gamer online berusia di bawah 19 tahun terbanyak, salah satunya adalah Kecamatan Silinsing, Jakarta Utara.

Jumlah remaja yang menjadi korban game online di wilayah tersebut mencapai 559 orang.

Kementerian Komunikasi dan Digital berupaya meningkatkan literasi digital masyarakat, game online, dan layanan pinjaman online ilegal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *