Moskow (ANTARA) – Korban tewas akibat hujan lebat dan banjir di Spanyol diperkirakan bertambah menjadi 207 orang, kata Menteri Dalam Negeri Spanyol Fernando Grande-Marlasca, Sabtu (2/11).
“Menurut informasi terakhir yang saya miliki, jumlah korban tewas mencapai 207 orang,” kata menteri tersebut kepada stasiun televisi Spanyol Cadena SER.
Sementara itu, surat kabar Spanyol Español melaporkan pada hari Sabtu bahwa hingga 500 orang diperkirakan terkena dampak banjir di Spanyol.
Surat kabar tersebut menulis bahwa masih banyak tempat yang belum digeledah oleh layanan darurat, seperti tempat parkir mobil yang kebanjiran.
“Kami tidak mengetahui jumlah pasti orang hilang. Kami tidak dapat membayangkan skala yang kami hadapi,” surat kabar tersebut mengutip seorang petugas pemadam kebakaran yang bekerja di Valencia.
Jumlah korban tewas di Valencia meningkat menjadi 202 pada hari Jumat, menurut pihak berwenang setempat.
Madrid telah mengerahkan 250 tentara tambahan untuk membantu korban banjir, sehingga jumlah tentara yang membantu upaya pembersihan puing-puing menjadi 2.000 orang, kata kementerian pertahanan Spanyol.
Hujan deras dan badai melanda Spanyol, khususnya Valencia. Keadaan darurat diberlakukan di Castilla-La Mancha dan Andalusia.
Valencia mengumumkan peringatan merah. Lebih dari 60 jalan dan puluhan jalan sekunder ditutup akibat banjir.
Lebih dari 1.500 tentara telah dikerahkan untuk membantu upaya bantuan darurat lokal di daerah yang terkena dampak banjir.
Selain itu, akan ada tiga hari berkabung bagi para korban, kata Angel Victor Torres, Menteri Kebijakan Regional di pemerintahan Spanyol.
Masa berkabung akan berlangsung dari 31 Oktober hingga 2 November, dan Perdana Menteri Pedro Sanchez menyerahkan keputusan tersebut kepada Raja Felipe VI, kata Torres.
Sumber: Sputnik-OANA
Leave a Reply