Jakarta (Antara) – Konsultan Gawat Darurat dan Intensif Pediatri dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit Umum Pusat Nasional, Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta menjelaskan tips menangani anak yang mengalami kejang.
“Pertama-tama orang tua diharapkan tidak panik, kalau anak pertama kali terluka pasti orang tua akan panik, tapi kalau terulang lagi mereka sudah tahu harus berbuat apa,” kata Prof. Dr. Dr. Rismala Devi, SPA (K) mengikuti diskusi online dari Jakarta pada Selasa.
Profesor Risala menyarankan para orang tua untuk menjaga anak-anak yang terkena dampak di tempat yang aman.
Menurutnya, anak yang demam sebaiknya tidur di tempat yang rata dan lebar agar tidak terbentur benda di sekitarnya.
Ia mengatakan, orang tua tidak disarankan untuk menggendong atau memeluk anak yang sedang kejang. Orang tua juga disarankan untuk tidak memasukkan sendok atau jari ke dalam mulut anak agar tidak melukai mulut anak atau jari orang tua.
Jika anak merasa pusing saat makan, Prof. Risala menyarankan orang tua untuk segera membungkukkan badan anak untuk mengeluarkan makanan apa pun dari mulut anak yang dapat menyebabkan tersedak.
Ia mengatakan, kejang pada anak bisa dicegah secara mandiri atau dengan bantuan obat-obatan yang diresepkan dokter.
“Biasanya ada obat kejang yang kita minum langsung. Kalau orang tua pernah kejang, biasanya dokter akan memberikan petunjuk cara penggunaan obat kejang tersebut,” ujarnya.
“Biasanya luka sederhana dihentikan dulu, baru dibawa ke dokter atau rumah sakit untuk dicari tahu penyebab lukanya. Selain itu, jika hal itu terjadi lagi, maka wajib membawanya, meskipun anak tersebut kelihatannya baik. Setelah itu. “, jelasnya.
Leave a Reply