Jakarta (ANTARA) – Ketua Bidang Penyakit Menular dan Penyakit Tropis SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Universitas Brawijaya, Dr. Dr. Irene Ratridewi Sp.A(K) M.Kes mengatakan, harus ada upaya preventif untuk mengurangi penyebaran penyakit yang menyerang anak-anak.
“Jadi kami juga bekerja sama dengan pemerintah pusat di daerah untuk menekan atau menekan penyebaran penyakit ini.” Jadi seperti saat terdeteksi COVID-19 kemarin, pasti serius, kata Irene dalam diskusi online penyakit menular di sekolah yang digelar di Jakarta, Selasa.
Irene mengatakan vaksinasi diperlukan untuk mengurangi penyebaran penyakit yang semakin banyak terjadi pasca pandemi COVID-19. Hal ini disebabkan oleh menurunnya vaksinasi saat terjadi bencana dan bencana tersebut 80 juta anak berisiko tertular penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin, seperti varicella atau cacar air, dan penyakit gondongan. Baca juga: Resiko penularan penyakit bisa dicegah dengan mengisolasi mereka yang mirip dengan penyakit COVID-19, untuk ketiga penyakit ini, tanpa vaksin maka penyakitnya akan parah bagi orang yang tertular.
“Banyak yang dicegah, yaitu ditunda atau tidak dilakukan apa-apa, masih tertunda, dan selesai, sehingga penyuntikannya tertunda, dan 14 persen belum disuntik. sama sekali. , 27 persen setuju, mereka tetap melakukan vaksinasi,” ujarnya.
Irene mengatakan, hal ini memerlukan perhatian pemerintah untuk memastikan vaksin terdistribusi dimana-mana dengan aman sehingga masyarakat dapat segera mendapatkan vaksinasi lengkap. Baca juga: Diperlukan Pendekatan Top-down untuk Hadapi Perubahan Penyakit Hingga tahun 2020 di Indonesia sudah banyak vaksin yang didistribusikan, antara lain penyakit gondongan atau gondongan dan varicella atau cacar air, meski belum termasuk dalam program vaksin. . dari Kementerian Kesehatan, jika tersedia vaksin HFMD atau flu Singapura, namun tidak mencakup semua virus penyebab flu Singapura.
Irene mengatakan, penyakit yang paling banyak menyerang anak sekolah saat ini adalah meningitis sebanyak 6.000 kasus, flu Singapura 1.600 kasus, dan cacar. Baca Juga: Anak PJK Perlu Vaksinasi Cegah Pneumonia, Kata Irene Anak yang Vaksinasi Meningitis, Gondongan, dan Flu Singapura akan Mengurangi Penyebaran Penyakitnya atau Jika Tertular Bisa saja Ukuran Penyakitnya Akan Menurun .
“Tentu saja lebih baik melakukan vaksinasi dengan cepat, lebih baik daripada tidak melakukan vaksinasi sama sekali.” “Misalnya sudah divaksin tapi masih sakit, kalau waktu vaksinasinya tepat, antibodinya positif atau tinggi, maka gejala klinisnya ringan, atau tidak ada gejala sama sekali. Kalau tidak divaksin, tidak ada gejala sama sekali,” jelasnya. katanya. Baca juga: Vaksinasi bisa mencegah parahnya penyakit.
Leave a Reply