Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

 Ekonom proyeksi pertumbuhan ekonomi RI capai 5,15 persen pada 2025

Josua Pardede, Kepala Ekonom Bank Permata, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,15% pada tahun 2025.

Menurutnya, ketidakpastian kebijakan perekonomian pemerintah baru Indonesia akan berkurang hingga akhir tahun 2024.

“Ketidakpastian terhadap kebijakan ekonomi baru pemerintah Indonesia diharapkan dapat memfasilitasi Khai, karena keselarasan dengan agenda pertumbuhan Pak Prabowo akan menjadi jelas. Meskipun terjadi peningkatan ketidakpastian global baru-baru ini karena sikap The Fed yang kurang dovish dan kemungkinan Kemungkinan Trump memenangkan pemilu presiden AS, cara untuk mengurangi suku bunga kebijakan global, termasuk penurunan BI-Rate, masih diharapkan. .” kata Joshua kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.

Faktor lain yang mendukung pertumbuhan perekonomian Indonesia adalah penurunan suku bunga kebijakan umum dunia, termasuk kemampuan menurunkan suku bunga Bank Indonesia atau BI-Rate.

Hal ini diharapkan dapat mendorong peningkatan investasi langsung dan sumber modal untuk mendukung lebih banyak investasi swasta.

Diketahui, pada kuartal III tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami penurunan sebesar 4,95% year-on-year. Angka tersebut turun tipis dibandingkan triwulan II yang tercatat sebesar 5,05 persen (yoy).

Dari dalam negeri, pertumbuhan konsumsi rumah tangga diperkirakan stabil didukung oleh inflasi yang relatif rendah karena terjaganya pasokan pangan. Musim libur menjelang Natal dan Tahun Baru juga diperkirakan akan meningkatkan permintaan dan aktivitas domestik pada triwulan IV tahun 2024.

Joshua mempertahankan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 pada kisaran 5,04 persen, turun tipis dari 5,05 persen pada tahun 2023.

Pada tahun 2025, konsumsi rumah tangga diperkirakan meningkat didukung oleh inflasi yang terkendali dalam kisaran sasarannya dan potensi penurunan BI-Rate lebih lanjut.

“Selanjutnya, kami memperkirakan pertumbuhan PDB Indonesia akan meningkat pada tahun 2025, terutama disebabkan oleh kuatnya konsumsi rumah tangga dan peningkatan aktivitas investasi. “Di sisi lain, pertumbuhan belanja pemerintah diperkirakan akan melambat, sementara ekspor neto cenderung stabil , ” jelasnya.

Dari sisi perdagangan luar negeri, lanjut Josua, ekspor neto diperkirakan stabil dibandingkan tahun 2024. Pertumbuhan ekspor bisa meningkat akibat penurunan suku bunga global dan dampak low base mulai tahun 2024.

Pada saat yang sama, impor diperkirakan meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan impor dan barang untuk mendukung investasi.

Sementara dalam jumpa pers Selasa (5/11), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III tahun 2024 sebesar 4,95. Persentasenya lebih baik dibandingkan pertumbuhan ekonomi di beberapa angka. kekuatan ekonomi dunia lainnya.

Ia memperkirakan, secara historis, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III kerap menunjukkan penurunan dibandingkan kinerja kuartal sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,05% pada kuartal II.

Lanjutnya, karena belum ada kegiatan penting nasional seperti hari raya keagamaan atau liburan sekolah yang bisa menjadi pendorong pergerakan mekanisme perekonomian internal sepanjang kuartal III.

Namun dibandingkan negara lain, kita melihat Singapura (pertumbuhan ekonomi) relatif rendah yaitu 4,1 persen, Arab Saudi 2,1 persen, Amerika Serikat 2,8 persen, dan Meksiko 1,5 persen, kata Airlangga.

Ia mengatakan, pertumbuhan tersebut dicapai Indonesia dengan tingkat inflasi yang rendah sebesar 1,7 persen (yoy) pada Oktober 2024 dan rasio utang terkendali sebesar 39,4 persen di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik global, ketidakpastian hasil pemilu AS, dan lemahnya kekuatan. Beli tingkat menengah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *