Jakarta (ANTARA) – Pembalap Yunani Marc Marquez mengakui betapa sulitnya balapan di Sirkuit Sepang, Malaysia, setelah finis di urutan ke-13 pada balapan utama, Minggu (3/11) usai terjatuh di tikungan kedelapan pada lap kedelapan, saat menonton. . pertarungan antara Francesco Bagnaia dan Jorge Martin untuk tempat ketiga.
“Seorang klien dengan sejarah yang sulit bagi saya,” kata Marquez, dikutip dari situs resmi Gresini, Senin.
Penampilannya di balapan utama meneruskan kegagalan Marquez finis setidaknya lima besar setelah dua tahun sebelumnya berada di peringkat 13 (2023) dan ketujuh (2022).
Hasil balapan hebat ini juga membuat Foreigner gagal melanjutkan performa apiknya di Sprint dengan finis kedua di belakang Martin.
“Saya dapat mengatakan itu adalah akhir pekan yang sangat bagus di mana kami berkompetisi kemarin dan hari ini. Ada hari-hari ketika Anda tidak tahu mengapa Anda terjatuh: hari ini saya merasa bebas dan saya tahu saya bisa bertarung sebanyak yang saya bisa,” katanya.
Selepas Sepang, MotoGP akan memainkan seri terakhir di Sirkuit Barcelona-Catalunya dua pekan lagi, sirkuit yang menjadi ajang penentuan juara antara Martin dan Bagnaia.
Mengomentari performanya di seri terakhir, Marquez ingin membawa sirkuit “dengan cara terbaik” sebelum meninggalkan Ducati tahun depan.
“Masih ada satu balapan dan kami akan berusaha menyelesaikannya dengan cara yang lebih baik,” ujar pembalap Spanyol berusia 31 tahun itu.
Sementara itu, rekan sekaligus adiknya, Alex Marquez, bersyukur atas hasil di Sepang setelah finis keempat di Sprint dan balapan utama yang kondisi fisiknya belum sepenuhnya 100 persen.
“Balapan yang tidak mudah karena di jalan merah saya harus memfokuskan pikiran dan kondisi fisik saya yang tidak 100% karena demam ringan yang membuat saya terjaga tadi malam,” kata Alex.
Leave a Reply