Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Persatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jakarta Barat menggelar pelatihan bahayanya memperjuangkan 100 siswa dari 18 sekolah untuk mencegah generasi muda melakukan tindak pidana.
“Ini upaya preventif. Kami melakukan pembinaan kepada generasi muda, khususnya anak sekolah, tentang bahaya tawuran,” kata Mohammad Matsani, Kepala Subban Kesbangpol Jakarta Barat, saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Sementara itu, Asisten DPRD Jakarta Barat Firmanudin Ibrahim memaparkan dampak negatif tawuran baik secara sosial maupun individu.
Menurutnya, tawuran tidak hanya menimbulkan kematian, tapi juga mengganggu keharmonisan hubungan anak sekolah.
Selain itu, Firmanudin mengatakan Pemprov DKI Jakarta telah memberikan dukungan pendidikan berupa Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Mahasiswa Unggul (KJMU) kepada siswa yang memenuhi persyaratan tertentu.
“Untungnya pelajar di Jakarta mempunyai fasilitas pendidikan seperti KJP, KJMU dan kemudian KJS, namun pemerintah negara bagian bisa mencabut fasilitas tersebut jika terbukti terlibat tawuran, narkoba, perjudian online dan lain sebagainya,” ujarnya.
Kegiatan pelatihan ini juga diisi dengan penandatanganan ikrar anti perlawanan oleh perwakilan mahasiswa peserta pelatihan.
Leave a Reply