Kairo (ANTARA) – Gencatan senjata total dan penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza tetap menjadi syarat bagi Hamas untuk memulai perundingan perdamaian dengan Israel, kata Taher Nunu, penasihat media kepala kantor politik Hamas di Sputnik, Senin ini (28). . . /10).
“Sejak awal, kami telah menetapkan empat ‘kunci’ untuk mencapai kesepakatan yang dapat mengakhiri perang ini. “Kunci-kunci ini mencakup gencatan senjata total dan penarikan seluruh pasukan dari Gaza, bantuan kemanusiaan dan akses bebas, upaya rekonstruksi… dan akhirnya pertukaran tahanan dengan sandera,” kata Nunu ketika ditanya tentang tanggapan Hamas terhadap proposal perdamaian yang diajukan mediator internasional setelah pertemuan tersebut. putaran baru perundingan di Qatar.
Dia mengatakan Hamas menghargai upaya yang dilakukan oleh para mediator dan terbuka untuk menerima proposal baru, namun tetap menegaskan posisinya.
Pada Minggu (27/10), Presiden Mesir Abdel Fattah Sisi mengusulkan gencatan senjata dua hari di Jalur Gaza untuk menukar empat sandera Israel yang ditahan Hamas dengan beberapa warga Palestina yang ditahan Israel.
Sebelumnya hari ini, Dmitry Gedelman, penasihat perdana menteri Israel, mengatakan kepada Sputnik bahwa negosiasi di Doha diperkirakan akan berlangsung setidaknya hingga Selasa.
Israel mengirim kepala intelijen Mossad David Barnea untuk bertemu dengan kepala Badan Intelijen Pusat AS/CIA (Gaza USA.
Pembicaraan yang diadakan di Doha terhenti selama beberapa bulan karena pemerintah Israel dan Hamas saling tuduh menggagalkan setiap opsi perdamaian.
Setelah militer Israel berhasil membunuh kepala biro politik Hamas, Yahya Sinwar, yang diketahui menentang perjanjian damai, banyak orang di Israel melihat ini sebagai peluang untuk menegosiasikan kesepakatan yang memungkinkan kembalinya sandera yang ditahan oleh Hamas. Hamas.
Sumber: Sputnik-OANA
Leave a Reply