Surabaya (ANTARA) – Dosen dan Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Wisnu Wibowo mengatakan, iming-iming investasi bodong cenderung meningkat menjelang akhir pekan.
“Meningkat menjelang akhir pekan karena bank-bank tutup, sehingga begitu uang masuk, sulit dan lama kembalinya,” ujarnya dalam Media Gathering BNI di Surabaya, Jawa Timur, Jumat.
Wisnu menjelaskan, akhir pekan menjadi waktu yang tepat untuk meyakinkan masyarakat karena ada hari libur bank yang cukup panjang sehingga masyarakat akan kesulitan mendapatkan uangnya kembali.
Ia juga mengatakan masyarakat cenderung lelah saat mendekati akhir pekan sehingga berpotensi terjerat investasi bodong.
Selain itu, investasi abal-abal juga selalu menjanjikan keuntungan besar sehingga mudah menyasar orang-orang yang membutuhkan dana.
Wisnu menjelaskan, beberapa iming-iming yang sering ditawarkan oleh pelaku investasi bodong antara lain imbal hasil yang melebihi batas kewajaran dalam jangka waktu singkat.
Oleh karena itu, masyarakat harus mengetahui ciri-ciri investasi bodong, antara lain penekanan utama pada rekrutmen, tidak ada penjelasan cara mengelola investasi, tidak ada penjelasan bisnis inti, dan tidak ada struktur perusahaan.
Ciri-ciri lainnya adalah kegiatan yang menyerupai permainan uang atau skema Ponzi, yang dapat mengakibatkan tidak dapat dikembalikannya dana yang diinvestasikan kepada nasabah.
Leave a Reply