Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Menghidupkan jalur udara menuju “surga bawah laut”

JAKARTA (ANTARA) – Setelah setahun bungkam, Wakatobi akhirnya terkoneksi kembali dengan pesawat, pintu masuk baru ke “surga bawah laut” Indonesia dan menghidupkan kembali denyut wisata bahari yang sempat terpuruk.

Sebagai destinasi yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya yang luar biasa, kehadiran transportasi cepat menjadi kunci utama untuk menarik wisatawan dari berbagai belahan dunia.

Wakatobi sendiri merupakan akronim yang berasal dari gabungan nama empat pulau utama yaitu Wangi-Wangi; kalender; untuk memotong dan Binongko. Keempat pulau ini merupakan kawasan wisata bahari yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya.

Hingga saat ini keterbatasan akses menjadi permasalahan utama di kawasan Wakatobi yang merupakan salah satu kawasan keindahan bahari di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Maka hadirnya penerbangan langsung ke Wakatobi menjadi angin segar yang ditunggu-tunggu banyak orang. Pasalnya, jarak tempuh menuju kawasan tersebut memakan waktu sekitar 10 jam jika menggunakan kapal laut dari Kota Kendari yang merupakan ibu kota provinsi tersebut.

Dengan adanya penerbangan langsung ke Wakatobi, selain menghemat waktu perjalanan, juga menghadirkan peluang baru bagi industri pariwisata yang sebelumnya terkendala masalah konektivitas.

Penerbangan tersebut menjadi momen penting yang memicu optimisme masyarakat dan dunia usaha setempat.

Selain mempersingkat waktu perjalanan, konektivitas udara ini berpotensi memperkuat jaringan transportasi menuju wilayah timur Indonesia, terutama mendongkrak industri pariwisata.

Pesawat jenis “Super Air Jet” Airbus A320-200 dengan nomor registrasi PK-SJM akan melakukan penerbangan perdana rute Makassar-Wakatobi pada Kamis (31/10/2024). ANTARA/HO-Humas Kementerian Perhubungan

Penerbangan baru

Hadirnya jalur baru menuju Wakatobi merupakan langkah nyata membangun konektivitas di kawasan potensial tersebut. Keindahan Laut Wakatobi yang sudah lama menjadi objek wisata mendunia kini kembali terjangkau.

Wakatobi yang juga dikenal sebagai salah satu “Kawasan Segitiga Terumbu Karang Dunia” memiliki sumber daya alam bawah laut yang sulit ditandingi. Keanekaragaman terumbu karang dan ikan-ikan langka menjadikan tempat ini surganya para penyelam dan pecinta alam bawah laut.

Dengan akses yang lebih mudah, kawasan ini akan menarik lebih banyak wisatawan dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Transportasi udara tentu membawa harapan baru bagi masyarakat Wakatobi, menghidupkan kembali pariwisata yang sempat terpuruk akibat kunjungan wisatawan.

Kementerian Perhubungan mengumumkan penerbangan perdana rute Makassar-Wakatobi yang dioperasikan Super Air Jet sebagai langkah penting dalam meningkatkan konektivitas pariwisata di kawasan timur Indonesia.

Plt. Luqman F. Laisa, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, mengatakan rute penerbangan baru ini merupakan salah satu komitmen nyata pemerintah untuk mendukung aksesibilitas yang lebih baik ke destinasi wisata unggulan, termasuk Wakatobi yang keindahan lautnya begitu luar biasa.

Penerbangan perdana Makassar menuju Wakatobi menggunakan pesawat Airbus A320-200 dengan nomor registrasi PK-SJM dan diberangkatkan pada Kamis pukul 12.00 Wita.

Penerbangan tersebut diperkirakan mengoperasikan rute pulang pergi Makassar-Wakatobi setiap hari Senin dan Kamis dengan waktu penerbangan kurang lebih 1 jam 20 menit.

Sebelumnya, akses udara menuju Wakatobi hanya tersedia melalui jalur Kendari-Wakatobi yang dioperasikan maskapai swasta, namun hanya hingga Januari 2024.

Dengan jalur baru ini, wisatawan bisa lebih mudah mengunjungi Wakatobi yang kaya akan terumbu karang, ikan, dan potensi hasil laut lainnya.

Dibukanya penerbangan langsung Makasar ke Wakatobi mencerminkan keseriusan pemerintah dalam mengembangkan destinasi wisata bahari unggulan di kawasan timur Indonesia.

Langkah tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan minat wisatawan mancanegara maupun lokal untuk berkunjung ke Wakatobi dan menunjang perekonomian masyarakat setempat.

Wisatawan menikmati keindahan terumbu karang bawah laut Tommy di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Kamis (9/7/2023). FOTO ANTARA/Suwarjono

Subsidi penerbangan

Peluncuran Super Air Jet dari Makassar menuju Wakatobi ini merupakan hasil kerjasama Pemprov Sultra dengan Pemerintahan Kaderisasi Wakatobi.

Untuk mendukung kelancaran operasional penerbangan tersebut, Pemprov setempat memberikan subsidi senilai Rp2 miliar kepada Kabupaten Wakatobi. Tujuan dari subsidi ini adalah untuk menutupi kekurangan penumpang jika tidak memenuhi minimal 170 kursi per penerbangan.

Andi Syahrir, Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Dinas Pariwisata Sultra, mengatakan subsidi akan membantu kelancaran operasional penerbangan, meski kapasitas pesawat kembali tidak penuh. Jika kurang dari 170 tempat yang terisi, uang hibah akan digunakan untuk menutupi selisihnya.

Mekanisme ini diciptakan sebagai katalis agar jalur Makassar-Wakatobi tetap berjalan sehingga memberikan peluang bagi pariwisata Wakatobi untuk bangkit kembali.

Penerbangan ini penting bagi Wakatobi yang kehilangan koneksi udara sejak tahun 2023 akibat pandemi Covid-19. Wings Air yang sebelumnya melayani rute tersebut terpaksa berhenti beroperasi sehingga berdampak pada menurunnya kunjungan wisatawan ke Wakatobi.

Dinas Pariwisata Sultra menargetkan bisa menjangkau 18 juta wisatawan Indonesia (wisnus) pada tahun 2024. Target tersebut meningkat tajam dari 2,5 juta pada tahun 2022 dan 12,5 juta pada tahun 2023. Pada Juni 2024, Dinas Pariwisata Sultra mencatat realisasi kunjungan wisman baru mencapai 8 juta orang.

Penerbangan Makassar-Wakatobi cukup strategis karena menjadikan Makassar sebagai penghubung wisatawan dari kota besar lainnya seperti Jakarta, Bali, Yogyakarta, Surabaya atau Bandung. Mereka bisa langsung menuju Wakatobi melalui Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.

Selain pertimbangan keselamatan, pemilihan jalur ini juga mempertimbangkan aksesibilitas bagi wisatawan Indonesia sehingga memudahkan berkunjung ke Wakatobi.

Daya tarik utama Wakatobi adalah keindahan wisata bahari seperti pantai dan lokasi menyelam yang menjadi andalan. Inisiatif penerbangan ini dilakukan Pemerintah Kabupaten Wakatobi dengan dukungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara.

Masing-masing pihak menyumbangkan peran dan kontribusinya sesuai ruang lingkupnya dalam pengembangan industri pariwisata Wakatobi.

Meski demikian, Pemprov Sultra berharap subsidi penerbangan berkurang seiring meningkatnya jumlah penumpang dari dan ke Makasar-Wakatobi. Dengan begitu, penerbangan ke depan bisa beroperasi tanpa stimulan tambahan.

Wisatawan menyusuri Pantai Hondu di Desa Kollo Soha, Kecamatan Tomi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Sabtu (21/9/2024). ANTARA FOTO / Asprilla Dwi Adha

Menunggu lama

Pemkab Wakatobi sendiri telah menyiapkan anggaran subsidi penerbangan Makassar-Wakatobi sebesar Rp1,5 miliar sehingga total dukungan anggaran menjadi Rp3,5 miliar untuk dukungan pariwisata.

Sekretaris Daerah Wakatobi Nadar mengatakan, momen ini sudah lama dinantikan masyarakat setelah tidak ada penerbangan di wilayahnya.

Pemerintah Kabupaten Wakatobi mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung kerjasama antara Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi dan PT Super Air Jet.

Dengan beroperasinya penerbangan tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan kunjungan wisatawan ke Wakatobi sebagai kawasan wisata strategis nasional serta menunjang kegiatan sosial ekonomi, pemerintahan dan pelayanan publik bagi masyarakat di wilayah tersebut.

Wisatawan menikmati keindahan terumbu karang bawah laut Tommy di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Kamis (9/7/2023). FOTO ANTARA/Suwarjono.

Surga bawah air

Wakatobi sering disebut sebagai “surga bawah laut” karena keindahan alam bawah lautnya yang menakjubkan. Wakatobi terletak di Sulawesi Tenggara, merupakan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (NSTA) dengan kekayaan terumbu karang, keanekaragaman hayati laut, dan lokasi menyelam yang terkenal di dunia.

Taman Nasional Wakatobi bahkan dianggap sebagai salah satu destinasi snorkeling dan diving unggulan yang menarik wisatawan lokal maupun internasional yang ingin menikmati keindahan laut.

Terumbu karang Wakatobi termasuk yang paling beragam di dunia, mencakup ratusan spesies dengan warna dan bentuk yang unik. Kehidupan laut yang menakjubkan ini menciptakan ekosistem yang kaya yang membuat wisatawan takjub.

Menyelam di perairan Wakatobi menawarkan pengalaman unik, seolah menjelajahi seluruh dunia bawah laut. Dengan 90 persen terumbu karang dunia, Wakatobi merupakan destinasi ideal bagi pecinta laut dan penyelam.

Terdapat kurang lebih 850 jenis karang di seluruh dunia, dan 750 diantaranya terdapat di Wakatobi. Hal ini menjadikan Wakatobi sebagai kawasan yang hampir mencerminkan keanekaragaman terumbu karang dunia, sehingga memberikan kesempatan bagi para penyelam untuk melihat beragam bentuk dan warna yang unik.

Daerah lain seperti Laut Karibia hanya memiliki sekitar 50 jenis terumbu karang, sedangkan Laut Atlantik memiliki 350 jenis dan Laut Merah memiliki sekitar 300 jenis. Fakta ini semakin mengukuhkan Wakatobi sebagai destinasi penting bagi para penyelam dan pecinta ekosistem laut.

Uniknya, Wakatobi juga ternyata menjadi rumah bagi beberapa jenis terumbu karang yang langka dan sebelumnya hanya ditemukan di beberapa daerah saja, seperti jenis terumbu karang jenis strea palao di Pulau Palau.

Kembalinya penerbangan ke Wakatobi merupakan langkah strategis dan penuh harapan yang membuka pintu bagi wisatawan lokal maupun mancanegara untuk kembali mengagumi keajaiban wisata bahari di “surga bawah laut” Indonesia.

Redaktur: Achmad Zaenal M

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *