Ankara (ANTARA) – India membahas isu yang menjadi perhatian umum mengenai meluasnya perang Israel terhadap Gaza di Timur Tengah pada sidang BRICS yang berlangsung di Kazan, Rusia, Kamis.
“Ada kekhawatiran luas bahwa konflik akan menyebar lebih jauh di kawasan ini,” kata Menteri Luar Negeri India S. Jaishankar pada Sesi Penjangkauan BRICS.
Jaishankar menyampaikan peringatan ini ketika Israel terus membom Lebanon mulai 1 Oktober tahun ini, menewaskan lebih dari 2.500 orang.
“Situasi di Timur Tengah, di Asia Barat bagi kami, merupakan kekhawatiran yang dapat dimengerti,” katanya, mengacu pada perang Israel di Gaza, yang menewaskan lebih dari 42.800 warga Palestina.
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa konsekuensi kemanusiaan dan material dari eskalasi lebih lanjut sangatlah mengerikan. Oleh karena itu, metode apa pun harus adil dan kuat, serta mengarah pada solusi dua situasi.
Di tengah serangan yang dilakukan kelompok Houthi di Yaman terhadap kapal-kapal yang menuju Israel, menteri luar negeri India mencatat bahwa perdagangan maritim di wilayah tersebut sangat terkena dampaknya.
Tentara Israel terus melakukan serangan mematikan di Jalur Gaza sejak serangan Hamas tahun lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Lebih dari 42.800 orang tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 100.500 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Upaya mediasi yang dipimpin oleh Amerika Serikat, Mesir dan Qatar untuk mencapai gencatan senjata di Gaza dan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas telah gagal karena pemimpin Israel Benjamin Netanyahu menolak untuk mengakhiri perang.
Serangan Israel terhadap Gaza telah menyebabkan hampir seluruh penduduk di wilayah tersebut berada di bawah blokade permanen yang menyebabkan kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan.
Israel menghadapi persidangan genosida di Mahkamah Internasional atas kekejamannya di Gaza.
Sumber: Anatolia
Leave a Reply