Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Dubes Djauhari: Indonesia-China akan makin kuat pada pemerintahan baru

BEIJING (ANTARA) – Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok dan Mongolia Djahari Oratmangun mengatakan hubungan Indonesia dan Tiongkok akan semakin erat di era pemerintahan baru yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

“Kami optimis di bawah pemerintahan baru, hubungan Indonesia dan Tiongkok akan terus diperkuat. Memperkuat kerja sama yang bermanfaat bagi kedua negara di bidang perdagangan, investasi dan infrastruktur. dan pertukaran antar masyarakat,” kata Dubes Djahari kepada Oratmangun di Beijing. pada hari Selasa

Dubes Djahari berbicara pada resepsi diplomatik dalam rangka HUT ke-79 Republik Indonesia. yang dihadiri kurang lebih 500 orang termasuk Dubes. Diplomat dari negara sahabat. pejabat pemerintah pimpinan pengusaha Tiongkok dan Warga Negara Indonesia (WNI) dengan berbagai pekerjaan, bersama Sun Weidong, Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok

“Dalam pidato pertamanya di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Presiden Prabowo menekankan pentingnya persatuan dan optimisme dalam menghadapi tantangan global. Ia menyoroti kepercayaan diri Indonesia dalam menghadapi masa-masa penuh gejolak ini. Mengandalkan kekayaan alam dan sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia,” kata Dubes Jahari.

Dubes Djahari mengatakan pemerintahan baru akan memprioritaskan proyek-proyek penting seperti pengelolaan sumber daya alam. Mencapai kecukupan pangan dan energi serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui industri hilir.

“Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memastikan bahwa pertumbuhan ini bermanfaat bagi masyarakat di semua tingkatan. Bahkan di kancah internasional, Indonesia akan menjaga politik luar negeri yang bebas dan aktif. menyeimbangkan netralitas dengan partisipasi aktif untuk perdamaian, keamanan, dan kesejahteraan global,” tambah Dubes Djahari.

Menurut Dubes Djahari, Indonesia tetap berkomitmen untuk mendorong hubungan damai dengan semua negara. Berdasarkan prinsip saling menghormati dan saling menguntungkan.

“Menjunjung tinggi prinsip kedaulatan dan non-intervensi, Indonesia akan terus mendorong kerja sama, multilateralisme, dan penyelesaian perbedaan secara damai,” tegas Dubes Djahari.

Terkait hubungan dengan Tiongkok, Dubes Djahari yang menjabat sejak 2018 mengatakan pihaknya terus berkembang. Hal ini terutama berlaku di bidang perdagangan dan investasi.

Pada tahun 2019, volume perdagangan antara Indonesia dan Tiongkok sebesar $79,76 miliar dan pada tahun 2023 meningkat hampir dua kali lipat menjadi $139,26 miliar. dengan surplus di Indonesia

Hingga September 2024, perdagangan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok mencapai $105,62 miliar.

Selain itu, di bidang investasi, Tiongkok masih menjadi salah satu investor utama Indonesia. Ini memainkan peran penting dalam bidang energi terbarukan. Infrastruktur, kesehatan dan transportasi

Pada tahun 2014, investasi Tiongkok di Indonesia hanya sebesar $800 juta. Pada tahun 2023, investasi Tiongkok di Indonesia akan mencapai $7,4 miliar. sedangkan dari Hong Kong mencapai 6,5 miliar dolar.

Tak kalah penting di sektor pariwisata sebelum pandemi. Pada tahun 2019, 2,07 juta wisatawan datang dari Tiongkok, sementara 700.000 orang Indonesia berkunjung ke Tiongkok. Bali tetap menjadi tujuan populer. Ini menarik 1,1 juta wisatawan Tiongkok pada tahun 2019.

Indonesia menargetkan 1 hingga 1,5 juta wisatawan Tiongkok datang ke Indonesia pada akhir tahun 2024.

“Pada bulan Agustus tahun ini, 700.000 wisatawan Tiongkok mengunjungi Indonesia. Hal ini menunjukkan kekuatan hubungan pariwisata kami. dan semakin besarnya minat terhadap keindahan alam dan keanekaragaman budaya Indonesia,” tambah Dubes Djauhari.

Namun, hubungan kedua negara lebih dari sekedar angka.

“Salah satu pilar terkuat dari hubungan kami terletak pada hubungan antar manusia yang telah berkembang seiring berjalannya waktu. Sebelum epidemi, Lebih dari 15.000 pelajar Indonesia melanjutkan pendidikan tinggi di Tiongkok. Saat ini, lebih dari 6.000 pelajar Indonesia belajar di Tiongkok. Hal ini mencerminkan fleksibilitas. “Pertukaran pendidikan dan saling menghormati antara kedua negara semakin mendalam,” kata Dubes Djahari.

Dalam kesempatan tersebut, Dubes Djahari juga memaparkan program Golden Visa yang memberikan izin tinggal selama 5 hingga 10 tahun dengan manfaat proses administrasi yang lebih sederhana. Banyak pintu masuk dan keluar dan kepemilikan properti

“Golden Visa mencerminkan komitmen kami terhadap lingkungan yang ramah investor. Saya mendorong investor Tiongkok dan mitra internasional untuk memanfaatkan peluang ini. Berinvestasi di Indonesia Anda berpartisipasi dalam pertumbuhan bersama dan meraih peluang di salah satu pasar dengan pertumbuhan tercepat di dunia,” kata Duta Besar Djahari Oratmangun, Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok dan Mongolia, sang Maumere (Gemu Fa Mi Re) sebagai diplomat resepsi. Dalam rangka HUT RI ke-79 di Beijing. Pada Selasa (29/10/2024) (Antara/Deska Lidya Natalia)

Beragam masakan Indonesia tersaji di resepsi tersebut, antara lain gado gado, sate ayam, rendang daging, laksa medan, dan soto banjar Kalimantan.

Sebelum menyampaikan pidato, musisi Dhamma Oratmangun memimpin para tamu menyanyikan “Tanah Air” dan “Rayuan Pulau Kelapa” dari atas panggung, Dubes Djauhari Oratmangun juga ikut menyanyikan “Rayuan Pulau Kelapa”.

Usai pidato Tumpeng disela oleh Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Sun Weidong, Duta Besar Djauhari dan Ibu Sih Elsiwi Handayani Oratmangun.

Selagi para tamu menyantap makan malam, para pelajar dari provinsi barat daya Papua yang kuliah di Politeknik Jining menampilkan tarian dan nyanyian tradisional Papua.

Berikutnya datang rombongan dari Beijing Central Conservatory of Music (CCOM), dipimpin oleh Profesor Kamalan Risnandar dan istrinya Titik Parmuji, yang juga mengajar tari tradisional Indonesia di universitas tersebut.

Bersama sekitar tujuh siswi baik Indonesia maupun Tionghoa yang mengikuti kelas gamelan dan tari tradisional di CCOM, menampilkan serangkaian tarian dan lagu Indonesia. Pertama, Titik Parmuji bersama dua siswi menampilkan tari Pendet Bali yang melambangkan penyambutan turunnya para dewa. dunia.

Belakangan, Risnandar dan putranya Pradana Aji Ramadani memerankan “Ayam den Lapeh” dari Sumatera Barat. dengan angklung dan drum. Ketiga, akan ada pertunjukan permainan gamelan dan alat musik Tiongkok. (Pipa dan Erhu) dibawakan dengan lagu “Nyawiji” yang artinya satu dan tari “Sekar Rinonce” yang memadukan tari Banyumas, Jawa, dan Sunda.

Usai penampilan Risnandar dan CCOM, trio Obras (Oratmangun Braders) menaikkan suhu dengan lagu Pocopoco, Maumere (Gemu Fa Mi Re), Tobelo dan lagu lainnya yang mengundang para tamu untuk naik ke atas panggung. Sebuah panggung untuk bergoyang mengikuti ritme.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *