Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

BPH Migas mendukung penerapan fuel card di Kepri

Jakarta (Antara) – Badan Pengatur Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mendukung penerapan kartu bahan bakar roda empat (BBM) untuk kendaraan pribadi dan pemerintah di Kepulauan Riau (Kpri).

Anggota Komite BPH Migas Abdul Halim dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan kebijakan tersebut mendukung alokasi bahan bakar bersubsidi yang tepat sasaran dan tepat serta mencegah penyalahgunaannya.

“Pengenalan kartu bahan bakar solar ini merupakan sebuah langkah yang baik dan kami mengapresiasi inisiatif atau upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kepri. Kartu bahan bakar tersebut akan menjadi aplikasi kode QR MyPertamina level kedua yang saat ini sedang dikembangkan dan dijalankan. dalam rangka implementasi kartu bahan bakar solar di provinsi Kepulauan Riau Batam, Tanjung Harus diterapkan di Penang dan dewan koordinasi dan koordinasi antar kabupaten termasuk Bintan/Kota, Batam, Riau Kepulauan, Senin (4/11).

Menurut Halim, kartu BBM merupakan alat monitoring penyaluran BBM bersubsidi yang dapat diintegrasikan dengan sistem yang sudah ada sehingga saling mendukung.

Saat ini terdapat tiga daerah di Kepri yang telah menerapkan kartu bahan bakar untuk pembelian solar bersubsidi, yakni Batam, Tanjungpinang, dan Bintan, serta menggandeng bank nasional dalam penerapannya.

Penggunaan kartu BBM juga diharapkan dapat mendukung kemandirian perekonomian melalui pemantapan sektor perekonomian dalam negeri masyarakat, penghematan biaya bahan bakar, peningkatan mutu pendidikan dan pelayanan kesehatan, serta peningkatan mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat. masyarakat.

Terkait hal itu, Halim mengingatkan, aturan penerapan kartu bahan bakar harus menggunakan kerangka hukum yang ada, serta perlu ditetapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) penggunaannya di daerah lain.

Misalnya, validasi kartu harus ditambahkan, serta pentingnya nomor identifikasi pribadi (PIN) sebagai lapisan keamanan tambahan untuk mencegah penyalahgunaan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Penggunaan kartu BBM harus mengacu pada kerangka hukum yang ada. Misalnya berdasarkan Keputusan Kepala BPH Migaz Nomor 04 Tahun 2020 tentang pengaturan pendistribusian BBM jenis tertentu untuk maksimal pembelian BBM bersubsidi,” Badan Usaha Minyak yang melaksanakan tugas yang pelanggannya adalah orang atau barang. Untuk angkutan atau menggunakan angkutan jalan sesuai aturan yang diatur gubernur,” kata Halim.

Dalam rapat koordinasi tersebut dibahas berbagai usulan perbaikan sistem yang ada dari Dinas Pemerintah Provinsi Kepri, organisasi dunia usaha dan pihak terkait lainnya.

“Kami berharap kolaborasi yang lebih baik dan komunikasi yang berkesinambungan antara pemerintah daerah dan BPH Migas akan memperkuat koordinasi dalam rangka pengawasan alokasi BBM bersubsidi sesuai peruntukan, tepat jumlah, dan tepat guna.”

Sekretariat Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Kepri Luki Zaiman Pravira mengatakan, kartu BBM merupakan alat monitoring untuk memastikan BBM bersubsidi digunakan oleh pihak yang berhak.

Kami berharap kartu bahan bakar dapat diperkenalkan di seluruh wilayah Kepulauan Riau dalam waktu dekat.

“Melalui kartu BBM ini, kami berharap dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan BBM bersubsidi. Kami mengucapkan terima kasih kepada BPH Migas bersama Pemerintah Provinsi Kepri atas upayanya dalam melayani masyarakat untuk menyasar subsidi BBM tersebut”.

Luki mengatakan inisiatif kartu BBM yang dilakukan Pemprov Kepri telah menarik perhatian pemerintah pusat dan terus menjadi contoh bagi daerah lain.

Observasi lapangan

Usai pertemuan, Panitia BPH Migas mengunjungi SPBU di Kota Batam untuk mendapatkan pemahaman awal mengenai penerapan kartu bahan bakar di lapangan.

Anggota Panitia BPH Migas Vahudi Anas dalam kunjungan tersebut mengatakan, secara umum penerapan penyederhanaan pembelian BBM menggunakan kartu BBM di Batam berjalan lancar.

“Di Batam, seluruh angkutan umum sudah menggunakan kartu bahan bakar untuk membeli bahan bakar bersubsidi. Ini merupakan perkembangan baru untuk memastikan bahan bakar bersubsidi tepat sasaran, dalam jumlah yang tepat, dan dialokasikan pada fasilitas yang tepat,” ujarnya.

BPH Migas dan Pemprov Kepri, lanjutnya, terus berkoordinasi dan menghubungkan agar kartu BBM dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk melayani masyarakat sebagai konsumen pengguna.

“Kami akan melakukan uji coba dan mengedukasi operator SPBU tentang prioritas dalam proses integrasi layanan pelanggan menggunakan kode QR dan kartu BBM. Kami berharap penerapan kartu BBM di provinsi lain semakin ditingkatkan dan ditingkatkan, sehingga masyarakat aman. , nyaman dan bersubsidi pasti akan memenuhi kebutuhan bahan bakar,” tegasnya.

Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Biro Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Kepri Sayakyakirati, perwakilan Dinas Provinsi Kepri dan perwakilan SAM Regional PT Pertamina Patra-Niaga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *