Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Pusat menekankan pentingnya pimpinan teknis (bimtek) Kelompok Penyelenggara Pemilu (KPPS) untuk mencegah terjadinya pengulangan pada Pilkada Jakarta 2024, Jumat lalu.
Menurut Dani, sebagaimana disampaikan Badan Pengawas Pemilu (Bavaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU), perubahan perolehan suara harus menjadi perhatian semua pihak.
Hal itu terlihat pada pelaksanaan pemungutan suara ulang di Kelurahan Menteng TPS 043. Baca juga: Lebih dari 5.000 pemilih berencana pindah lokasi pemungutan suara ke luar Jakarta. RW 05, Menteng, Jakarta Pusat. Pemungutan suara ulang dilakukan karena adanya pemilih penerima surat suara dalam Daftar Pemilih Tambahan.
Dani berharap tidak terjadi pemungutan suara ulang di TPS di permukiman elite pada Pilka 27 November 2024.
Kebetulan kejadiannya terjadi di Jakarta Pusat, tepatnya di Suropati, pada pemilu presiden lalu. Jadi kita berharap tidak ada pemungutan suara ulang untuk memilih kepala daerah, kata Dani. Baca juga: KPU Jadikan Tata Kota dan Perubahan Iklim sebagai Topik Debat Ketiga Pilkada Jakpus. KPU Kota Jakarta Pusat menetapkan 813.721 pemilih dengan rincian 410.376 perempuan pada Pilkada DKI Jakarta 2024. pemilih dan 403345 pemilih laki-laki dan TPS nomor 1542.
Sementara itu, KPU DKI Jakarta telah menetapkan tiga pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang akan mengikuti Pilkada DKI Jakarta pada Minggu (22/9).
Ketiga paslon tersebut adalah Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) Nomor Urut 1, Nomor Urut Independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) Nomor Urut 2, dan Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel) Nomor Urut 3.
Leave a Reply