Jakarta (Antara) – Analis keuangan Luqman Leong mengatakan rupiah menguat terhadap dolar AS pasca Federal Reserve (Fed) memangkas suku bunga pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC).
“Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap melemahnya dolar AS setelah The Fed pada pertemuan FOMC mengumumkan akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps.”
Menurut The Fed, inflasi tidak jauh dari targetnya yakni 2,4 persen hingga 2 persen.
Selain itu, tekanan terhadap angkatan kerja mulai berkurang dengan tingkat pengangguran yang berada pada kisaran 4,1 persen pada Oktober 2024, atau sama dengan bulan lalu.
Bank sentral AS juga menegaskan bahwa pemilihan presiden AS tidak akan mempengaruhi kebijakan mereka.
Kebijakan Trump (Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS) akan berdampak pada The Fed (seperti kebijakan tarif/perang dagang yang berujung pada inflasi), namun perilaku Paul (Ketua Fed Jerome Powell) Trump tidak bisa. Menurut kebijakan, Trump tidak bisa pecat dia, dan dia tidak akan mengundurkan diri meskipun diminta,” kata Luqman.
Rupiah menguat 106 poin atau 0,67 persen menjadi Rp 15.634 per dolar pada kurs antar bank di Jakarta pada Jumat pagi.
Leave a Reply