Jakarta (ANTARA) – Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran (PPK Kemayoran) bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antar organisasi guna menciptakan lingkungan yang aman dan tenteram di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Ketua Umum PPK Kemayoran Medy Kristianto dalam sambutannya di Jakarta, Senin, menegaskan pengelolaan sampah di kawasan PPK Kemayoran merupakan salah satu hal terpenting dalam program pembangunan berkelanjutan yang dilakukan PPK Kemayoran.
“PPK Kemayoran telah menerapkan sistem pengelolaan sampah terpadu untuk mengurangi kerusakan lingkungan, yang fokus pada pemilahan sampah, daur ulang, dan penggunaan kembali produk rumah tangga,” kata Medy.
Sebagai bagian rutin dalam rangka memperluas kerjasama antar organisasi dan mempercantik kawasan Kemayoran, PPK Kemayoran mengadakan konferensi lingkungan hidup di Jakarta.
Mengusung tema “Sinergi Bersama Menjaga Kebersihan dan Ketertiban Kemayoran”, acara tersebut dihadiri oleh 100 orang, termasuk pengelola gedung dan pegawai PPK Kemayoran di Blok B Kemayoran.
Konferensi ini merupakan bagian dari strategi PPK Kemayoran untuk mendorong kerja pegawainya dalam perlindungan lingkungan hidup dan mendukung penerapan kebijakan lingkungan baru di Kabupaten Kemayoran melalui pemanfaatan limbah.
“Kami berharap PPK Kemayoran dapat terus menjalin kerja sama yang lebih aktif dengan Pemda DKI Jakarta dan mitra-mitranya. Mari kita lakukan pengelolaan sampah yang lebih baik, kita berharap kedepannya pengelolaan sampah semakin baik dan membawa manfaat ekonomi,” kata Medy.
Sementara itu, dalam pertemuan tersebut, Direktur Perencanaan dan Pembangunan PPK Kemayoran Biwodotomo Witoradyo menjelaskan mengenai proyek pengelolaan sampah yang sedang dilakukan di Kemayoran.
“Kami sudah bergerak untuk menghilangkan sampah dengan memilah sampah di kompos Utan Kemayoran,” ujarnya.
Selain pengelolaan sampah, PPK Kemayoran terus menggarap berbagai proyek penataan lingkungan seperti perbaikan kawasan pejalan kaki, penerangan umum, pembangunan instalasi pengolahan limbah, dan program penghijauan.
Sementara itu, Direktur Badan Lingkungan Hidup Pusat Jakarta Slamet Riyadi menekankan perlunya menggunakan kebijakan pembuangan limbah dan bekerja secara efektif dalam pengelolaan limbah sejalan dengan visi Jakarta sebagai kota hijau dan berkelanjutan.
Pengelolaan sampah yang baik, kata Slamet, bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi juga seluruh lapisan masyarakat.
“Dengan kebijakan baru ini, kami berharap dapat melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sampah di lingkungannya,” kata Slamet.
Sementara itu, Denok Marti Astuti, selaku konsultan pengelolaan sampah independen sekaligus pendiri Surakarta Tambah Tumbuh Komunitas, menekankan pentingnya praktik pengelolaan sampah yang baik dimulai dari rumah.
Dengan pendekatan 3R (reduce, reuse, recycle), mereka mengajarkan bahwa pemilahan sampah tidak hanya memudahkan pengelolaan sampah, namun juga memberikan manfaat ekonomi, terutama melalui Bank Sampah yang memungkinkan sampah didaur ulang menjadi produk yang bermanfaat.
Melalui Bank Sampah, Denok mengajak masyarakat untuk menabung sampah yang bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
“Selain berdampak langsung pada fasilitas sanitasi, praktik ini juga membantu masyarakat secara finansial dengan meningkatkan kesadaran dan budaya cerdas dalam pengelolaan sampah,” kata Denock.
PPK Kemayoran merupakan Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Sekretariat Kementerian Negara berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 390/KMK.05/2011 tanggal 21 November 2011.
BLU PPK Kemayoran bertanggung jawab dalam pengelolaan kompleks Kemayoran yang memiliki luas 450 hektar dengan Blok A (Perumahan), Blok B (Perkantoran), Blok C (Komersial) dan Blok D (Area Hijau).
PPK Kemayoran bersama mitra usaha dan investor terus berbenah dan membangun infrastruktur dan pengembangan masyarakat.
Leave a Reply