Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

PBB: RUU melarang operasional UNRWA menentang hukum internasional

Hamilton, Kanada (ANTARAJ) – Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Senin (28 Oktober) menyatakan “keprihatinan mendalam” atas diberlakukannya undang-undang baru di parlemen Israel yang bertujuan mencegah Badan Pengungsi Palestina (UNRWA) melanjutkan pekerjaannya. Di barat, termasuk Yerusalem Timur dan Gaza.

Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan dalam konferensi pers, “Sekretaris Jenderal (Antonio Guterres) menulis kepada Perdana Menteri Israel (Benjamin Netanyahu) untuk mengungkapkan keprihatinannya yang mendalam terhadap undang-undang ini dan dampaknya.”

Dujarric menyatakan bahwa usulan undang-undang Israel untuk mencegah kegiatan UNRWA “akan bertentangan langsung dengan Piagam PBB dan tanggung jawab Pemerintah Israel berdasarkan hukum internasional.”

Dujarric mengatakan bahwa jika undang-undang tersebut disahkan, mereka akan mengevaluasi dampaknya, namun reaksi mereka akan “negatif.”

Mengenai situasi di Gaza, Dujarric menyatakan bahwa masyarakat di utara “membutuhkan bantuan mendesak untuk menyelamatkan hidup mereka.”

Mengutip Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), laporan tersebut melaporkan bahwa Israel terus menolak permintaan PBB untuk menyediakan makanan dan bahan bakar ke Jabalia, dan mengklaim bahwa “operasi militer” masih berlangsung di sekitar fasilitas medis.

Juru bicara tersebut juga mengatakan bahwa para pekerja bantuan “melakukan segala yang kami bisa” untuk memenuhi kebutuhan, namun memperingatkan bahwa hambatan yang terus dilakukan oleh Israel “membuat organisasi bantuan tidak mungkin beroperasi dalam skala yang dibutuhkan dalam krisis di Gaza selatan ini.”

Disebutkan juga, Israel mengumumkan selesainya penggerebekan di Rumah Sakit Kamal Adwan.

Menanggapi pertanyaan Anadolu Agency tentang kemungkinan adanya kuburan massal di Rumah Sakit Kamal Adwan, serupa dengan yang ditemukan setelah penarikan pasukan Israel dari rumah sakit Al-Shifa dan Nasser, Dujarric menjawab: “Saya tidak tahu apa yang saya lakukan. akan menemukannya.”

Dujarric menekankan bahwa fokus utama PBB adalah bagaimana memberikan dukungan kepada pasien yang masih dirawat di rumah sakit, dan menambahkan bahwa “jelas bahwa akan ada kebutuhan akan akuntabilitas.”

Menyoroti sulitnya akses, Dujarric berkata: “Jika kami bisa pergi dan menyelidiki, kami akan melakukannya.”

Sumber: Anatolia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *