Kota Gaza (Antara) – Tentara Israel mengintensifkan serangan udara, artileri dan penembakan di Gaza utara pada Senin (21/10) di tengah blokade ketat yang menurut saksi mata menghalangi masuknya makanan, air, bahan bakar dan obat-obatan.
Kendaraan militer Israel dilaporkan berada di dekat rumah sakit Indonesia, kawasan telekomunikasi dan bundaran Tuam, di mana terdengar suara tembakan keras, tambah para saksi.
Beberapa saksi mata melaporkan bahwa serangan udara dan serangan artileri Israel berlanjut selama 17 hari berturut-turut, dengan fokus di bagian utara Jalur Gaza, khususnya kamp pengungsi Jabalia.
Menurut saksi mata, pesawat tempur Israel melakukan beberapa serangan udara di kawasan Saftawi, kamp Jabalia dan Beit Lahia di Jalur Gaza utara.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Pertahanan Sipil Gaza Mahmoud Bassal mengatakan, “Pasukan pendudukan (Israel) terus membunuh semua orang yang tinggal di Jalur Gaza utara, menghancurkan dan menghancurkan rumah-rumah tempat tinggal.
Dia mengatakan pasukan Israel menggunakan taktik pengepungan dan kelaparan di kamp Jabalia, mencegah tim darurat mencapai kamp dan wilayah utara lainnya untuk mengevakuasi korban luka.
Sumber-sumber medis mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa dua warga Palestina tewas dan seorang lainnya terluka dalam tembakan artileri yang menargetkan rumah-rumah di daerah Saftawi.
Menurut saksi mata, tentara Israel terus menghancurkan dan membakar bangunan tempat tinggal di kamp Jabalia Barat dan Beit Lahiya.
Mereka menambahkan bahwa tentara menghancurkan sebuah blok perumahan dekat perusahaan listrik dekat Sheikh Saeed Gol di utara Beit Lahia.
Situasi ini telah menyebabkan krisis pangan dan air yang parah di Gaza utara, dengan pasukan Israel menghentikan truk yang membawa makanan atau bantuan, menurut berbagai sumber dan membuat warga terpaksa mengungsi.
Pada tanggal 6 Oktober, militer Israel menyerang Gaza utara, dengan mengatakan hal itu “untuk mencegah kebangkitan Hamas di wilayah tersebut.”
Namun, pihak Palestina mengatakan bahwa Israel menduduki wilayah tersebut dan berusaha mengusir paksa penduduknya.
Dua warga Palestina lainnya di Kota Gaza terbunuh oleh artileri Israel di Jalan Ahmed Yassin di bagian barat kota tersebut, menurut paramedis Palestina.
Menurut para saksi, pesawat tempur dan artileri Israel menembaki wilayah Sudan, kamp pengungsi Shati di barat laut Kota Gaza, dan lingkungan Zaitoun di tenggara.
Di provinsi Gaza tengah, pasukan Israel menembakkan artileri dan mortir ke utara kamp Borij dan barat kamp Nusart, namun tidak ada korban luka yang dilaporkan.
Menurut sumber Pertahanan Sipil Palestina, beberapa ledakan terdengar ketika bangunan tempat tinggal hancur di kamp Borij dan Nusirat utara.
Tembakan artileri berat juga menghantam bagian timur Khan Yunis di selatan Jalur Gaza, bersama dengan kota terdekat Ibzan al-Jadida.
Israel melanjutkan serangan brutalnya di Gaza setelah serangan lintas batas tahun lalu yang dilakukan kelompok Palestina Hamas, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Menurut otoritas kesehatan setempat, lebih dari 42.600 orang telah meninggal, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, dan hampir 99.800 orang terluka.
Serangan Israel telah membuat hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi di tengah blokade yang sedang berlangsung yang menyebabkan kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan.
Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Jalur Gaza.
Sumber: Anadolu
Leave a Reply